Cuaca cerah ini memberikan kabar baik bagi warga di wilayah tersebut yang mungkin berencana melakukan aktivitas luar ruangan tanpa kekhawatiran hujan atau cuaca buruk.
Selain cuaca berawan tebal dan cerah, BMKG juga mengeluarkan peringatan potensi hujan dengan intensitas ringan di sepuluh wilayah Indonesia.
Daerah-daerah yang kemungkinan akan dilanda hujan ringan adalah Padang (Sumatera Barat), Pekanbaru (Riau), Tanjung Pinang (Kepulauan Riau), Palembang (Sumatera Selatan), dan Serang (Banten).
BACA JUGA:Prakiraan Cuaca BMKG 25 Agustus 2024 : Hujan Ringan di Sebagian Besar Wilayah Indonesia !
Hujan ringan ini diprediksi tidak akan berlangsung lama, tetapi cukup untuk mempengaruhi aktivitas harian warga di wilayah tersebut.
Lebih jauh ke wilayah tengah dan timur Indonesia, hujan ringan juga diprediksi akan terjadi di Mamuju (Sulawesi Barat), Palu (Sulawesi Tengah), Ambon (Maluku), Manokwari (Papua Barat), serta Jayapura (Papua).
BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan selalu memantau prakiraan cuaca lokal guna mengantisipasi kondisi yang mungkin berubah sewaktu-waktu.
Sementara itu, beberapa daerah di Indonesia diprediksi akan mengalami hujan yang disertai petir. Peringatan ini diberikan oleh BMKG untuk wilayah Aceh, Medan (Sumatera Utara), Jayawijaya (Papua Pegunungan), dan Merauke (Papua).
Hujan yang disertai petir bisa berpotensi menyebabkan banjir lokal atau mengganggu aktivitas warga, sehingga BMKG mengimbau masyarakat di wilayah-wilayah ini untuk tetap berhati-hati dan mengikuti informasi terkini dari BMKG.
Hujan disertai petir tidak hanya berpotensi merusak infrastruktur dan lahan pertanian, tetapi juga dapat menimbulkan bahaya bagi masyarakat, terutama mereka yang berada di daerah terbuka.
Oleh karena itu, masyarakat di daerah-daerah yang diprediksi mengalami hujan petir diharapkan dapat menghindari aktivitas luar ruangan selama cuaca ekstrem berlangsung.
BMKG juga memberikan informasi tentang potensi udara kabur atau berkabut yang akan melanda beberapa wilayah di Indonesia.
Dua wilayah yang diprediksi mengalami kondisi ini adalah Jambi dan Lampung.
Kondisi udara kabur atau berkabut biasanya terjadi akibat peningkatan kadar uap air di atmosfer atau polusi yang menyebabkan visibilitas berkurang.
Udara kabur atau berkabut dapat mempengaruhi jarak pandang, terutama bagi pengendara dan pengguna jalan.