BATURAJA, KORANPALPOS.COM - Aparat Kepolisian Resor Ogan Komering Ulu (OKU) menyosialisasikan pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) hingga pelosok desa di wilayah itu memasuki puncak musim kemarau panjang tahun ini.
Kapolres OKU AKBP Imam Zamroni melalui Kapolsek Baturaja Barat, IPTU Toni Zauniddin, Rabu 11 September 2024 mengatakan bahwa sosialisasi dilakukan pihaknya ke desa-desa di wilayah itu. "Kami melakukan upaya jemput bola dengan mendatangi warga hingga pelosok desa untuk menyosialisasikan tentang bahaya karhutla," katanya.
Dalam dialog bersama warga pihak kepolisian mengedukasi masyarakat untuk tidak membuka lahan pertanian dengan cara dibakar agar tidak menimbulkan karhutla.
Sesuai aturan, Kapolsek menegaskan sanksi hukum kepada pelaku pembakar lahan dan hutan yaitu akan dijerat Pasal 187 KUHPidana dengan ancaman 20 tahun penjara dan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009.
BACA JUGA:Prabumulih Raih Predikat Sangat Baik Dalam Tindak Lanjut Pengaduan SP4N Lapor !
BACA JUGA:Artis Ibukota Bondan Bakal Hadir dan Semarakkan Muba Expo 2024
"Warga juga kami minta agar tidak membuang puntung rokok di lahan kering yang mudah terbakar saat musim kemarau karena dapat memicu titik api," tegasnya.
Selain mengedukasi, lanjut dia, pihaknya pun memberikan pelatihan kepada warga tentang cara memadamkan api jika terjadi kebakaran agar tidak menyebar luas.
"Pelatihan pemadam api ini sebagai upaya pencegahan dini terjadinya karhutla di Kabupaten OKU agar api tidak menyebar luas hingga menimbulkan bencana kabut asap," ujarnya.
Sebelumnya, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) OKU, Januar Efendi mencatat selama musim kemarau periode Juli-Agustus 2024 pihaknya mencatat sebanyak 11 kasus karhutla terjadi di wilayah itu.
BACA JUGA:Stop Bullying : Yuk Ciptakan Sekolah yang Nyaman dan Menyenangkan !
BACA JUGA:Vonis 2 Tahun untuk Dua Debt Collector di Kasus Perampasan Mobil: Korban Tuntut Keadilan Lebih
"Selama periode tersebut kami mengatasi sebanyak 11 peristiwa karhutla dengan total luas lahan yang terbakar lebih dari 20 hektare," katanya.
Dia menyebutkan, peristiwa karhutla tersebut terjadi di sembilan desa meliputi Desa Pengandonan, Peninjauan, Karang Endah, Kedaton, Kungkilan, Batumarta Unit II, Kurup, Air Paoh dan Desa Pusar.
Menurut dia, desa-desa ini memang termasuk daerah yang dipetakan rawan terjadi karhutla saat musim kemarau karena masih banyak terdapat lahan pertanian dan perkebunan yang mudah terbakar saat musim kemarau panjang.