Krisis Ruang Kelas : SMAN 5 OKU Butuh Perhatian Serius Dinas Pendidikan Sumsel

Selasa 10 Sep 2024 - 19:05 WIB
Reporter : Eco Marleno
Editor : Maryati

BATURAJA, KORANPALPOS.COM - SMA Negeri 5 Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) tengah menjadi sorotan publik karena masalah infrastruktur yang menghambat proses belajar mengajar.

Dari total 15 ruang kelas yang ada, tiga diantaranya tidak dapat digunakan karena proyek pembangunan ruang kelas tambahan yang terhenti sejak tahun 2016.

Sebelumnya, pihak sekolah telah melibatkan praktisi hukum dan pengamat untuk mendesak kelanjutan pembangunan.

Selain itu, revitalisasi infrastruktur tersebut sangat diperlukan untuk meningkatkan kenyamanan dan keamanan proses belajar mengajar. Sehingga dukungan pemerintah dan pihak terkait sangat diharapkan.

BACA JUGA:Menjelang Pilkada 2024 : Peran Media Semakin Krusial dalam Menjaga Demokrasi Bersih dan Berintegritas

BACA JUGA:Didesak Mundur dari Jabatannya, Begini Tanggapan Kades Pedamaran VI OKI!

Diketahui, SMA Negeri 5 OKU memiliki 38 guru, termasuk 4 guru penggerak, dengan rencana penambahan menjadi 6 guru penggerak di masa depan.

Peran guru penggerak sangat penting dalam mendorong inovasi dan meningkatkan kualitas pendidikan, tetapi efektivitas mereka tergantung pada kondisi infrastruktur yang mendukung.

“Saya berharap pemerintah daerah dapat memastikan proyek pembangunan diselesaikan tepat waktu agar sekolah dapat berkembang dan mencetak generasi penerus berkualitas,” ungkap Kepala SMAN 05 OKU, Ismakun Ranau Wijaya, Selasa 10 September 2024.

Dirinya juga mengatakan jika keterbatasan ruang ini membuat sekolah harus beradaptasi dengan kondisi yang ada, sementara jumlah siswa terus bertambah setiap tahunnya. “Jika bangunan ini selesai, daya tampung siswa akan meningkat signifikan,” ujarnya.

BACA JUGA:Tinjau Lokasi Sengketa Hutan Kota : Pengadilan Negeri Kayuagung Gelar Sidang Lapangan

BACA JUGA:Sumsel Raih Satu Medali Emas Kompetisi Sains Madrasah Nasional

Menanggapi kondisi tersebut, Dr. Khorul Buddy Nagara dari Komisi Nasional Pendidikan (Komnas Pendidikan) Sumatera Selatan melakukan kunjungan langsung ke lokasi.

Ia menyampaikan keprihatinan mendalam terhadap bangunan terbengkalai tersebut yang tidak hanya mengganggu pemandangan, tetapi juga memboroskan anggaran.

Dr. Khorul berjanji akan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Provinsi Sumatra Selatan untuk menemukan solusi. “Kami akan mengusulkan rapat dengan pihak terkait, termasuk kejaksaan, guna membahas kelanjutan proyek. Harapannya, bangunan ini bisa digunakan tahun depan, sehingga kapasitas sekolah meningkat dan siswa dapat belajar dengan lebih nyaman,” jelas Dr. Khorul.

Kategori :