Meskipun belum memiliki pengalaman banyak di kualifikasi Piala Dunia, bek berusia 20 tahun ini dinilai memiliki potensi besar untuk menjadi tembok kokoh di lini belakang Indonesia.
Pelatih Shin Tae-yong tampaknya akan memaksimalkan kemampuan Hubner, terutama dalam duel-duel udara dan mengantisipasi bola mati, area yang menjadi kekuatan utama Australia.
Dalam latihan pra-pertandingan, pelatih asal Korea Selatan itu terlihat memberi perhatian khusus pada koordinasi pertahanan yang melibatkan Hubner sebagai salah satu kunci.
"Jika diturunkan besok, saya akan memberikan yang terbaik. Saya sudah siap secara fisik dan mental," ujar Hubner.
Salah satu keuntungan bagi Indonesia dalam laga ini adalah dukungan penuh dari puluhan ribu suporter yang diperkirakan akan memadati SUGBK.
Kehadiran pendukung di stadion diharapkan dapat memberikan semangat ekstra bagi para pemain, termasuk Justin Hubner.
Laga melawan Australia diprediksi akan berlangsung ketat dan penuh tekanan, namun dukungan dari tribun dapat menjadi faktor penting yang menentukan hasil pertandingan.
"Saya selalu senang bermain di hadapan suporter Indonesia. Mereka luar biasa dan selalu memberi dukungan penuh kepada kami," kata Hubner.
Bagi Indonesia, kualifikasi Piala Dunia 2026 merupakan kesempatan besar untuk mencetak sejarah, mengingat terakhir kali Indonesia tampil di Piala Dunia adalah pada tahun 1938, saat masih di bawah nama Hindia Belanda.
Pelatih Shin Tae-yong menyadari betapa besar harapan masyarakat Indonesia untuk melihat tim Garuda berlaga di panggung dunia.
"Kami tahu ini bukan tugas mudah, tapi kami akan berjuang keras untuk mewujudkan impian seluruh rakyat Indonesia," ujar Shin Tae-yong.
Jika mampu meraih poin penuh melawan Australia, langkah Indonesia untuk bersaing di Grup C akan semakin terbuka.
Tantangan berat masih menunggu, termasuk menghadapi Jepang, namun kemenangan atas Australia akan menjadi modal penting untuk melangkah lebih jauh.
Dalam laga melawan Australia, pelatih Shin Tae-yong diperkirakan akan menerapkan strategi yang lebih pragmatis.
Menghadapi tim yang mengandalkan kekuatan fisik seperti Australia, Indonesia mungkin akan bermain lebih bertahan dan memanfaatkan serangan balik cepat.
Justin Hubner, dengan kemampuannya dalam bertahan dan memulai serangan dari belakang, akan menjadi elemen penting dalam skema permainan ini.