Dengan kata lain, ucap Prof Yuwono, mungkin saja hasil dari pengecekan terhadap pasien yang sempat dinyatakan positif Covid itu positif palsu. “Mungkin yang diperiksa bukan PCR, tapi hanya rapid test atau tes cepat," pungkasnya.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Maxi Rein Rondonuwu mengatakan, pihaknya telah menggelar rapat terkait lonjakan Covid-19 yang dipimpin Menkes Budi Gunadi Sadikin.
Dimana pihaknya meminta kepala dinas kesehatan seluruh Indonesia mengamati penularan kasus Covid-19.
"Mengamati perkembangan Covid-19 belakangan ini, bahwa telah terjadi peningkatan kasus Covid-19 di sejumlah negara Asia Tenggara seperti Singapura, Malaysia, Filipina termasuk Indonesia, sehingga diperlukan kewaspadaan agar covid-19 tidak meluas," ujarnya.
Ia juga mengingatkan tenaga kesehatan, tenaga medis dan petugas lainnya yang bekerja di fasilitas kesehatan merupakan kelompok sasaran yang mempunyai risiko tinggi tertular covid-19.
Terpisah, Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Prof DR Dr Erlina Burhan, SpP(K) menjelaskan, data terkait peningkatan Covid-19 di Indonesia pada bulan Oktober-November 2023.
Mereka lantaran berinteraksi dengan pasien dan pengunjung lainnya.
"Sehingga perlu mendapatkan perlindungan yang optimal dengan melengkapi dosis vaksinasi Covid-19 baik primer, maupun lanjutan (booster) sesuai ketentuan," ujarnya.
Diketahui, Covid-19 varian Eris EG.5 jadi jenis baru yang muncul di Singapura.
Eris EG.5 kuat dugaan menjadi pemicu meningkatnya kasus Covid di Singapura.
Di saat bersamaan, kasus Covid-19 di Tanah Air pun juga ikut naik.Berdasarkan penjelasan dokter paru, kemungkinan kasus Covid-19 terbaru ini karena antibodi masyarakat mulai menurun.
Erlina menambahkan, gejala yang ditimbulkan dari virus Covid-19 varian Eris EG.5 mirip-mirip di antaranya seperti hidung meler, disertai nyeri tenggorokan.
"Terutama Omicron BA.5 dan BA.5 selain hidung meler, juga nyeri tenggorokan," beber Spesialis Paru RS Persahabatan dalam konferensi pers, Jumat, 8 Desember 2023.
Ia melanjutkan, gejala lain yang dirasakan dari paparan virus ini seperti nyeri otot hingga nyeri badan."Hampir sama semua Covid itu terjadi. Jadi gejalanya nggak terlalu berbeda, mirip-mirip," jelasnya. (rob/sro/ian/disway)