“Budaya Stop Buang Air Besar Sembarangan adalah pekerjaan besar yang melibatkan semua pihak. Kami harus berperan aktif sebagai lembaga negara untuk memberikan edukasi kepada masyarakat dan melibatkan stakeholder dalam mencapai target ini,” tegasnya.
Gubernur Elen juga menyoroti perlunya kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah, serta berbagai stakeholder, untuk mencapai sanitasi yang layak di seluruh wilayah Sumatera Selatan. Ia menyebutkan bahwa tanpa kerja sama yang solid, target SBS di Sumatera Selatan tidak akan tercapai.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan, dr. H. Trisnawarman, menyatakan bahwa forum ini diadakan untuk membangun komunikasi interaktif antara pemerintah pusat dan daerah, serta menggali berbagai kendala yang dihadapi di lapangan.
“Tujuan utama kegiatan ini adalah untuk membangun sinergitas antara pusat dan daerah dalam mewujudkan Provinsi Sumsel 100% Stop Buang Air Besar Sembarangan,” ujarnya.
Dengan target 89 persen ODF pada tahun 2025, Kabupaten Banyuasin terus berupaya mengatasi tantangan besar dalam hal sanitasi.
Farid berharap melalui kolaborasi dengan berbagai pihak, serta dukungan dari pemerintah pusat dan provinsi, Banyuasin dapat mewujudkan lingkungan yang bersih dan sehat.
“Ini adalah komitmen bersama, tidak hanya pemerintah, tetapi seluruh masyarakat Banyuasin harus terlibat aktif dalam menciptakan sanitasi yang layak,” tegas Farid.
Melalui berbagai program yang telah dijalankan, Banyuasin optimis dapat mencapai target ODF yang telah ditetapkan. Namun, perjuangan belum selesai, dan kerja keras harus terus dilakukan untuk mewujudkan lingkungan bebas dari buang air besar sembarangan.