Atasi SBS : Banyuasin Targetkan 89 Persen ODF Tahun 2025

Minggu 08 Sep 2024 - 21:08 WIB
Reporter : Roni
Editor : Maryati

Selain itu, Pemkab Banyuasin juga bekerja sama dengan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga sanitasi. 

BACA JUGA:Komitmen Menjaga Stabilitas Harga : Pemkot Prabumulih Gelar Pangan Murah !

BACA JUGA:Siswa SIT Fathona Muara Enim Tampil Memukau dalam Baca Puisi di Bucu-Bucu

Program-program ini meliputi lomba desa terkait sanitasi tingkat kecamatan, pemasangan papan larangan buang air besar di sempadan sungai dan saluran air, serta pembangunan jamban dengan dana desa.

Kerja sama lintas dinas juga dilakukan dengan Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan (Perkimtan), yang bertugas menangani sanitasi di kawasan kumuh. 

Program-program ini diharapkan akan menciptakan perubahan positif di Banyuasin dalam jangka panjang.

Meskipun pemerintah Kabupaten Banyuasin telah menetapkan berbagai program untuk mengatasi masalah sanitasi, tantangan yang dihadapi dalam mencapai target ODF 89 persen pada tahun 2025 tidaklah mudah. 

BACA JUGA:Menkop-UKM Teten Masduki Seruput Nikmatnya Kopi Semendo

BACA JUGA:Komitmen Menjaga Stabilitas Harga : Pemkot Prabumulih Gelar Pangan Murah !

Farid mengakui bahwa kesadaran masyarakat akan pentingnya sanitasi yang layak dan aman masih relatif rendah, terutama di daerah kumuh, seperti di sempadan sungai dan lahan perkebunan. 

Selain itu, banyak permukiman ilegal yang sulit direlokasi karena keterbatasan anggaran dan regulasi.

“Kami menghadapi kendala dalam hal relokasi permukiman ilegal, serta minimnya menu usulan dalam Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk program SBS,” ungkap Farid. 

Ia juga menambahkan bahwa tantangan terbesar yang dihadapi adalah mengubah perilaku masyarakat yang sudah terbiasa buang air besar sembarangan.

Namun, pemerintah Banyuasin tidak menyerah dan terus mencari solusi untuk mengatasi masalah ini. Salah satu upaya yang sedang digalakkan adalah peningkatan koordinasi dengan pemerintah pusat dan provinsi, serta melibatkan lebih banyak pihak dalam memberikan dukungan untuk program sanitasi.

Forum dialog yang dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Gubernur Sumatera Selatan Elen Setiadi, SH., M.SE, dan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel, dr. H. Trisnawarman, M.Kes, SpKKLP, Subsp. FOCM, menjadi ajang penting untuk memperkuat komitmen bersama dalam mencapai target Provinsi Sumsel 100% Stop Buang Air Besar Sembarangan pada tahun 2024.

Dalam sambutannya, Gubernur Elen Setiadi menekankan pentingnya peran pemerintah daerah dalam mengedukasi masyarakat mengenai bahaya buang air besar sembarangan. 

Kategori :