Kapolsek Muara Lakitan menjelaskan Karsini meninggal dunia akibat serangan kawanan gajah liar tersebut.
Korban mengalami luka serius di bagian perut dan pinggang yang menyebabkan kematiannya.
Sementara suaminya, Rasun, berhasil selamat dari kejadian tersebut.
BACA JUGA:Tim Penyidik Kejari Muba Sita 3 Aset Tanah Tersangka Richard Cahyadi : Dugaan Gratifikasi dan TPPU !
BACA JUGA:Pelaku Utama Pembunuhan Siswi SMP Sempat Ikut Yasinan : 3 Pelaku tidak Ditahan di Sel !
Pihak kepolisian segera menerima laporan terkait insiden tersebut dan langsung menuju ke lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) serta memeriksa saksi-saksi yang ada di lokasi kejadian.
Keluarga korban sangat terpukul oleh kejadian ini.
Karsini yang sedang hamil lima bulan menjadi korban keganasan kawanan gajah liar yang biasanya jarang terlihat di wilayah tersebut.
"Korban sudah dimakamkan di Pilip 5 Kecamatan Betung Kabupaten Banyuasin," ungkap Kapolsek Muara Lakitan.
Insiden ini memicu duka mendalam bagi suami dan kerabat Karsini. Warga setempat turut berduka atas kehilangan ibu rumah tangga yang dikenal sebagai pekerja keras itu.
Serangan gajah liar seperti ini menjadi peringatan akan risiko besar yang dihadapi oleh masyarakat yang tinggal di dekat habitat satwa liar, terutama di wilayah Sumatera Selatan yang kerap menjadi tempat interaksi antara manusia dan hewan liar.
Peristiwa ini bukan kali pertama terjadi di wilayah Musi Rawas dan sekitarnya.
Kawanan gajah liar yang menghuni hutan-hutan di Sumatera kerap terlibat dalam konflik dengan manusia, terutama saat habitat mereka terganggu akibat aktivitas manusia seperti pembukaan lahan dan pembangunan infrastruktur.
Konflik antara manusia dan gajah liar di Sumatera Selatan semakin meningkat seiring dengan perubahan lingkungan dan degradasi hutan yang menjadi habitat alami mereka.
AKBP Andi Supriadi, Kapolres Musi Rawas, melalui Kapolsek Muara Lakitan, AKP M. A Karim, menjelaskan bahwa pihaknya terus melakukan upaya untuk mengurangi konflik antara manusia dan satwa liar.
Namun, peristiwa seperti ini menunjukkan betapa sulitnya menjaga keseimbangan antara kebutuhan manusia dan kelestarian alam, terutama di wilayah yang menjadi perlintasan kawanan gajah liar.