BKSDA Sumsel Cari Solusi Penanganan Gajah Liar
Kepala BKSDA Sumatera Selatan, Teguh Setiawan ketika rapat mencari solusi masalah gajah liar. Foto: Antara--
KORANPALPOS.COM - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Selatan mencari solusi untuk mengatasi masalah gajah liar di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan agar tidak menimbulkan konflik dengan masyarakat di wilayah itu.
Kepala BKSDA Sumatera Selatan, Teguh Setiawan di Muaradua, mengatakan bahwa keberadaan gajah liar di wilayah itu sangat mengganggu warga karena sudah masuk ke permukiman penduduk.
"Seperti belum lama ini lima ekor gajah liar masuk ke permukiman warga di Kecamatan Buay Pemaca dan Buana Pemaca hingga menimbulkan keresahan serta potensi konflik manusia dengan satwa liar," katanya.
Terkait hal itu, pihaknya telah melakukan pemetaan jalur pergerakan gajah di wilayah OKU Selatan.
BACA JUGA:Jumlah Penumpang KAI Naik 46.204
BACA JUGA:Polrestabes Palembang Edukasi Siswa Terkait Hukum dan Disiplin
Tim BKSDA juga telah diterjunkan untuk menjalankan langkah-langkah mitigasi dengan pendekatan yang ramah terhadap satwa.
Langkah-langkah tersebut mencakup penghalauan gajah ke habitat aslinya, pemasangan tanda peringatan di jalur lintasan, serta sosialisasi kepada warga mengenai tindakan aman ketika berhadapan dengan gajah liar.
Ia menambahkan, kolaborasi antara pemerintah daerah, aparat keamanan, dan masyarakat menjadi faktor penting untuk mencegah terjadinya konflik lanjutan.
"Kami juga sudah melakukan koordinasi dengan Pemkab OKU Selatan untuk menciptakan solusi efektif dan berkelanjutan agar keberadaan gajah liar dapat dikelola dengan baik tanpa menimbulkan rasa takut maupun kerugian bagi masyarakat sekitar," tegasnya.
BACA JUGA:Dinas Perdagangan Sumsel Sediakan Klinik Konsultasi Ekspor
Sementara Bupati OKU Selatan, Abusama meminta BKSDA Sumatera Selatan segera mengambil langkah konkret dalam menangani gangguan gajah liar yang kerap meresahkan masyarakat di Kecamatan Buay Pemaca dan Buana Pemaca.
Pemkab OKU Selatan mendukung penuh upaya BKSDA dalam menjaga keseimbangan ekosistem, namun keselamatan dan ketenangan warga tetap menjadi prioritas utama.