Selain itu, pasokan emas dari produsen utama seperti Afrika Selatan, China, dan Rusia, juga memengaruhi harga.
Jika pasokan emas menurun karena masalah produksi atau gangguan logistik, harga emas bisa naik. Sebaliknya, jika ada peningkatan produksi emas, harga bisa turun.
Dengan melihat kondisi pasar saat ini, prospek harga emas di masa depan masih dipengaruhi oleh berbagai ketidakpastian global.
Ketegangan geopolitik, inflasi yang tinggi di banyak negara, serta ketidakpastian terkait pemulihan ekonomi global setelah pandemi, dapat terus mendorong permintaan terhadap emas sebagai aset aman.
Bagi para investor, memantau pergerakan harga emas sangat penting, terutama jika mereka berencana untuk membeli atau menjual emas dalam waktu dekat.
Meskipun harga emas cenderung fluktuatif, emas tetap menjadi salah satu instrumen investasi yang menarik dan dianggap sebagai pelindung nilai yang andal di masa krisis.
Dengan demikian, meskipun harga emas Antam pada Sabtu ini turun sebesar Rp9.000 per gram, emas tetap menjadi pilihan yang relevan bagi para investor yang ingin melindungi nilai kekayaan mereka dari ketidakpastian ekonomi global.
Penurunan harga emas Antam pada Sabtu, 7 September 2024, sebesar Rp9.000 per gram menjadi Rp1.405.000 per gram merupakan bagian dari dinamika pasar logam mulia yang dipengaruhi oleh berbagai faktor global dan domestik.
Meski harga turun, emas tetap menjadi pilihan investasi yang populer, terutama bagi mereka yang ingin menjaga kekayaan mereka di tengah ketidakpastian ekonomi.