Kenaikan harga bawang putih ini bisa disebabkan oleh pasokan yang terbatas, mengingat sebagian besar bawang putih di Indonesia merupakan hasil impor.
Gangguan pada proses impor atau distribusi dapat memicu lonjakan harga, terutama ketika permintaan tetap tinggi.
Sementara itu, cabai rawit merah yang sering menjadi komoditas yang harganya fluktuatif, juga mengalami kenaikan harga yang cukup signifikan.
BACA JUGA:Harga Pangan 31 Agustus 2024 : Cabai Rawit Turun Rp5.750 Jadi Rp42.780 per Kilogram !
Saat ini, harga cabai rawit merah mencapai Rp45.830 per kilogram, membuatnya menjadi salah satu komoditas pangan yang cukup mahal.
Kenaikan harga cabai kerap kali dipengaruhi oleh cuaca, karena cabai sangat rentan terhadap perubahan kondisi cuaca, terutama curah hujan yang tinggi.
Tidak hanya telur, bawang putih, dan cabai, komoditas lain yang juga mengalami kenaikan adalah daging ayam ras dan daging sapi murni.
Harga daging ayam ras tercatat mengalami kenaikan yang cukup stabil selama beberapa pekan terakhir.
Berdasarkan data Bapanas, harga daging ayam ras saat ini tercatat di angka Rp38.100 per kilogram, sedangkan daging sapi murni juga mengalami sedikit kenaikan menjadi Rp134.940 per kilogram.
Kenaikan harga daging sapi murni ini memang tidak terlalu besar, namun cukup memengaruhi daya beli masyarakat, terutama bagi kalangan yang sering mengonsumsi daging sapi sebagai sumber protein hewani utama.
Kenaikan harga daging sapi bisa disebabkan oleh tingginya biaya pakan ternak serta faktor logistik dalam proses distribusi dari daerah produsen ke pasar-pasar di seluruh Indonesia.
Sementara itu, di tengah kenaikan beberapa komoditas pangan, harga minyak goreng terpantau stabil.
Harga minyak goreng kemasan berada di angka Rp18.050 per liter, sementara minyak goreng curah tercatat sebesar Rp16.210 per liter.
Stabilnya harga minyak goreng ini menjadi kabar baik bagi konsumen, mengingat minyak goreng merupakan kebutuhan pokok yang hampir selalu digunakan dalam proses memasak sehari-hari.
Stabilitas harga minyak goreng dapat dipengaruhi oleh pasokan bahan baku minyak sawit yang cukup melimpah di Indonesia.