Catatan dari Tanah Suci: Strategi dan Stamina Gelandang di Era Shin Tae-yong

Sabtu 07 Sep 2024 - 09:48 WIB
Reporter : Mulyawan
Editor : Dahlia

KORANPALPOS.COM- Di bawah bimbingan Shin Tae-yong (STY), peran gelandang dalam sistem permainan Timnas Indonesia telah menunjukkan betapa menuntutnya posisi ini.

Dalam laga terbaru melawan Saudi Arabia, terungkap bahwa menjadi gelandang dalam skema STY bukanlah tugas yang mudah; ini adalah pekerjaan yang menguras tenaga dan memerlukan stamina tinggi.

Sistem permainan STY menuntut gelandang untuk menjadi kunci dalam fase bertahan. Dalam sistem ini, 3 hingga 4 gelandang diharuskan untuk secara efektif menutupi area pertahanan, yang berarti mereka harus fleksibel bergerak ke kiri dan kanan untuk menutup jalur umpan dan memastikan tidak ada pemain lawan yang bebas.

Ini melibatkan banyak gerakan tanpa henti, dengan gelandang terus-menerus berlari untuk memastikan bahwa setiap pergeseran bola oleh tim lawan selalu diikuti.

BACA JUGA:Mees Hilgers dan Eliano Reijnders Siap Dinaturalisasi: Tambahan Kekuatan Baru Timnas Indonesia

BACA JUGA:Puji-Pujian Mancini untuk Skuad Garuda Setelah Hasil Mengejutkan di Jeddah

Dalam pertandingan melawan Saudi Arabia, terlihat betapa melelahkannya peran ini. Tom Haye, salah satu gelandang yang diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan, tampak kehabisan tenaga dan terpaksa ditarik keluar sebelum pertandingan mencapai satu jam. Hal ini mencerminkan betapa beratnya beban yang dipikul oleh gelandang dalam sistem STY.

Pelatih Shin Tae-yong tampaknya sangat menekankan pentingnya mobilitas dan kecepatan dalam fase bertahan. Ia ingin gelandang selalu aktif dan terlibat setiap kali Saudi Arabia mengalirkan bola. Apabila gelandang tidak cepat bergerak dan disiplin dalam marking, maka pasti ada pemain lawan yang akan tertinggal tanpa pengawalan.

Hal ini menyebabkan kebutuhan akan tingkat kebugaran yang sangat tinggi, karena pemain dituntut untuk terus bergerak dan berlari, menjaga posisi, serta mengikuti setiap pergeseran bola.

Satu lagi pemain yang patut mendapat kredit adalah Struick. Meskipun perannya seringkali tidak disorot, Struick menunjukkan ketekunan yang mengesankan dengan rajin turun untuk menutupi ruang yang ditinggalkan oleh rekan setimnya, bahkan membuat cover untuk Ragnar. Penampilannya yang konsisten menunjukkan betapa pentingnya peran gelandang dalam mendukung pertahanan tim.

BACA JUGA:Portugal Tekuk Kroasia, Spanyol Imbang

BACA JUGA:Paes Pupuskan Kemenangan Arab Saudi

Namun, satu hal yang perlu dicatat adalah bahwa level kebugaran pemain masih belum mencapai puncaknya. Hal ini terbukti dari keputusan STY untuk mengganti 3 dari 4 gelandang dalam pertandingan malam itu.

Bahkan, dua gelandang ditarik keluar sebelum laga mencapai satu jam, sebuah indikasi jelas bahwa kebugaran fisik merupakan faktor krusial dalam sistem ini. STY sangat berhati-hati untuk tidak kehabisan energi, karena jika tidak, Timnas bisa dengan mudah ditembus oleh lawan.

Di sisi lain, Timnas juga mendapatkan sedikit keberuntungan karena Saudi Arabia tidak mampu melakukan transisi bola dengan cepat. Pergerakan bola mereka tidak terlalu cepat, memberikan kesempatan kepada Timnas untuk mengikuti dan menyusun pertahanan dengan baik.

Kategori :