PALEMBANG, KORANPALPOS.COM – Angka stunting di Sumatera Selatan pada tahun 2023 tercatat sebesar 20,3 persen, sedikit lebih rendah dibandingkan rata-rata nasional yang mencapai 21,5 persen.
Data ini didapatkan dari Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022 dan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023. Meski angka stunting di provinsi ini lebih baik daripada rata-rata nasional.
Beberapa kabupaten dan kota di Sumatera Selatan masih menghadapi tantangan besar dalam menurunkan angka stunting, dengan prevalensi yang bervariasi antara wilayah.
BACA JUGA:5 Tumbuhan Endemik yang Hanya Ditemukan di Sumatera : Unik, Langka, dan Terancam Punah !
BACA JUGA:5 Kabupaten Terkecil di Sumatera Selatan : Potensi Kekayaan Alam dan Ekonomi yang tak Terbatas !
Stunting adalah masalah gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu yang lama.
Ini berdampak pada pertumbuhan anak yang terhambat, baik fisik maupun kognitif, yang dapat mempengaruhi masa depannya.
Oleh karena itu, pemerintah pusat dan daerah terus bekerja keras untuk mengatasi masalah ini, termasuk di Sumatera Selatan.
BACA JUGA:9 Provinsi dengan Perkebunan Sawit Paling Luas di Indonesia : Sumatera Selatan Termasuk !
Data yang diperoleh dari BPS Sumatera Selatan menunjukkan bahwa terdapat enam kabupaten dengan angka stunting tertinggi di provinsi ini.
Berikut daftar kabupaten tersebut beserta jumlah balita yang menderita stunting:
1. Kabupaten Banyuasin: 280 balita
BACA JUGA:6 Raja Tambang Batu Bara di Indonesia : Siapa Saja Mereka dan Seberapa Besar Kekayaannya ?
BACA JUGA:5 Kabupaten Raksasa di Sumatera Selatan 2024 : Juaranya Bukan Banyuasin Apalagi OKU Timur !