Struktur daunnya yang tebal dan berduri membuatnya sangat tahan terhadap kondisi lingkungan yang keras.
Meskipun tumbuhan ini relatif umum ditemukan di hutan Sumatera, namun dengan adanya perubahan iklim dan aktivitas manusia yang merusak habitatnya, keberadaan tumbuhan ini juga mulai terancam.
Diperlukan upaya untuk menjaga kelestariannya agar masyarakat setempat masih bisa memanfaatkannya secara berkelanjutan tanpa merusak lingkungan.
Keberadaan tumbuhan endemik di Sumatera mencerminkan betapa kaya dan beragamnya flora di pulau ini.
Namun, tantangan besar dalam pelestarian tumbuhan endemik ini adalah adanya perburuan liar, deforestasi, serta perubahan iklim yang mengancam kelangsungan hidup spesies-spesies tersebut.
Oleh karena itu, langkah-langkah konservasi yang serius perlu diambil untuk memastikan keanekaragaman hayati Sumatera tetap terjaga.
Beberapa upaya yang dapat dilakukan meliputi:
1. Perlindungan habitat alami
Hutan-hutan di Sumatera harus dijaga dan dilindungi dari aktivitas ilegal seperti penebangan liar dan konversi lahan.
Pemerintah bersama lembaga konservasi harus meningkatkan pengawasan di kawasan konservasi untuk mencegah kerusakan lingkungan lebih lanjut.
2. Penangkaran tumbuhan langka
Program penangkaran untuk spesies-spesies tumbuhan langka seperti anggrek Tien Soeharto dan kantung semar dapat membantu meningkatkan populasi tumbuhan tersebut.
Tumbuhan yang ditangkarkan kemudian dapat dilepaskan kembali ke habitat aslinya.
3. Pendidikan dan kesadaran masyarakat
Masyarakat lokal harus diberi pemahaman tentang pentingnya pelestarian tumbuhan endemik dan dampak negatif dari perburuan liar serta pengrusakan hutan.