Direktur Reskrimum Polda Sumsel, Kombes Pol M Anwar Reksowidjojo, bersama dengan Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Dr. Harryo Sugihartono, langsung mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP) pada malam harinya.
Mereka memastikan bahwa tim gabungan yang terdiri dari Subdit III Jatanras Polda Sumsel dan Satreskrim Polrestabes Palembang telah dibentuk untuk mengungkap motif serta penyebab kematian Ayu.
"Saat ini, tim gabungan sudah bekerja melakukan penyelidikan. Kami berkomitmen untuk mengungkap kasus ini secepat mungkin," kata Kombes Pol M Anwar Reksowidjojo.
Otopsi yang dilakukan di RS Bhayangkara M Hasan pada Minggu malam menunjukkan bahwa ada indikasi Ayu menjadi korban kekerasan, bahkan mungkin korban pemerkosaan.
Hal ini menambah keseriusan aparat dalam menyelidiki kasus ini dan mencari pelaku yang bertanggung jawab.
Seiring dengan penyelidikan yang berjalan, berbagai spekulasi mengenai motif pembunuhan Ayu mulai bermunculan.
Meski demikian, penyelidikan resmi dari kepolisian masih terus berlangsung, dan mereka belum memberikan kesimpulan final terkait motif pembunuhan ini.
Namun, masyarakat berharap agar kasus ini segera terungkap agar keluarga Ayu bisa mendapatkan keadilan dan pelaku bisa segera ditangkap.
"Kami semua sangat terpukul dengan kejadian ini. Ayu adalah anak yang baik dan tidak pantas mengalami nasib seperti ini," ujar salah satu kerabat keluarga yang enggan disebutkan namanya.
"Semoga pelaku segera ditangkap dan dihukum setimpal dengan perbuatannya."
Tragedi yang menimpa Ayu Andriani ini menjadi peringatan bagi semua pihak untuk lebih peka terhadap kondisi anak-anak, terutama yang masih dalam masa pertumbuhan.
Tekanan dari lingkungan keluarga, sekolah, dan pergaulan bisa menjadi beban yang sangat berat bagi anak-anak seusia Ayu.
Guru-guru di sekolah Ayu berharap agar kejadian ini bisa menjadi pelajaran bagi semua pihak, terutama orang tua, untuk lebih memperhatikan kesejahteraan emosional anak-anak mereka.
"Anak-anak butuh perhatian dan kasih sayang. Jangan biarkan mereka merasa sendirian dalam menghadapi masalahnya," pesan Anissa.
Masyarakat juga diimbau untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi oleh spekulasi yang belum terbukti kebenarannya. Semua pihak diminta untuk mendukung proses hukum yang sedang berjalan agar kasus ini bisa segera terungkap.