KORANPALOOS.COM- Dalam persiapan Timnas Indonesia menghadapi fase ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026, Shin Tae-yong (STY) kembali membuat keputusan yang menarik perhatian para pecinta sepak bola. Keputusan ini terkait pemilihan bek tengah untuk skuad Garuda.
Kali ini, STY lebih memilih Wahyu 'Hulk' Prasetyo dibandingkan dengan Elkan Baggott, sosok yang selama ini menjadi andalan di lini pertahanan Indonesia.
Wahyu Prasetyo, yang akrab disapa Hulk, kembali masuk dalam daftar pemain yang dipanggil untuk memperkuat Timnas Indonesia dalam laga melawan Arab Saudi dan Australia pada bulan September.
Keputusan ini menuai banyak pertanyaan dan spekulasi dari publik, mengingat Elkan Baggott, yang memiliki pengalaman bermain di liga Eropa, dianggap sebagai pilihan logis untuk mengisi pos bek tengah.
Alasan di Balik Pemilihan Wahyu Hulk
Dalam sebuah wawancara sebelum latihan di Lapangan A, Senayan pada Sabtu (31/8), Shin Tae-yong menjelaskan bahwa tidak ada alasan khusus mengapa ia lebih memilih Wahyu ketimbang Baggott. Menurutnya, Wahyu adalah salah satu bek terbaik yang dimiliki Indonesia saat ini dan memiliki kualitas yang dibutuhkan oleh Timnas.
"Tidak ada alasan [lebih pilih Wahyu ketimbang Baggott], karena kita butuhkan, kita pilih Wahyu. Dan Wahyu adalah pemain pengganti bagi kita," kata Shin Tae-yong.
Meski Wahyu belum pernah menjadi pilihan utama dalam pertandingan sebelumnya, STY tampak yakin dengan potensi yang dimiliki oleh bek yang satu ini.
Dalam sesi latihan tersebut, Wahyu diberikan porsi latihan yang lebih besar dibandingkan dengan dua bek lainnya, Rizki Ridho dan Muhammad Ferarri. STY dan tim pelatihnya memberikan perhatian khusus pada aspek pembacaan permainan, antisipasi bola atas, serta transisi, yang menjadi penekanan utama bagi Wahyu.
BACA JUGA:Jay Idzes Tinggalkan Venezia dengan Performa Cemerlang untuk Gabung Timnas Indonesia
BACA JUGA:Timnas Indonesia Bersiap Hadapi Kualifikasi Piala Dunia 2026 : Fokus Latihan Striker pada Akurasi !
Perbandingan Harga Pasar dan Pengalaman
Jika dilihat dari sisi harga pasar, Elkan Baggott memang memiliki nilai yang lebih tinggi, yaitu sebesar Rp4,35 miliar, sedangkan Wahyu Prasetyo hanya bernilai Rp3,91 miliar.