Pengrajin biasanya menggunakan pensil atau alat gambar lain untuk membuat garis-garis panduan sebelum melanjutkan ke tahap pewarnaan.
2. Menorehkan Malam (Nglowong)
Setelah pola selesai, pengrajin mulai menorehkan malam dengan menggunakan canting.
BACA JUGA:Kredit Usaha Rakyat BRI Capai Rp4,4 Triliun : Menghidupkan 74 Ribu Usaha Mikro di Sumbagsel !
BACA JUGA:SELAMAT! Kamu Menang Saldo DANA Gratis Rp185 Ribu Hanya dengan Daftar Pakai Nomor HP
Malam digunakan untuk menutup bagian-bagian kain yang tidak ingin diwarnai.
Proses ini sangat detail dan membutuhkan ketelitian tinggi, karena setiap goresan malam akan membentuk motif akhir pada batik.
3. Pewarnaan (Nyelup)
Kain yang telah ditorehkan malam kemudian dicelupkan ke dalam larutan pewarna.
Warna akan menyerap pada bagian kain yang tidak tertutup malam, sementara bagian yang tertutup tetap berwarna dasar kain.
4. Pembersihan Malam (Nglorod)
Setelah proses pewarnaan selesai, kain akan direbus untuk menghilangkan malam.
Proses ini disebut nglorod.
Setelah malam dihilangkan, motif yang sebelumnya dilindungi oleh malam akan tampak jelas.
5. Pengulangan Proses
Jika batik tulis memiliki lebih dari satu warna, proses menorehkan malam dan pewarnaan akan diulang hingga semua warna dan motif yang diinginkan tercapai.