2. Pencapan Kain
Cap yang telah dipanaskan dalam malam cair kemudian ditekan ke atas kain, menciptakan pola yang diinginkan.
Proses ini jauh lebih cepat dibandingkan dengan menorehkan malam secara manual menggunakan canting.
3. Pewarnaan
Setelah motif dicap, kain dicelupkan ke dalam larutan pewarna, mirip dengan proses pada batik tulis.
Warna akan menempel pada bagian kain yang tidak tertutup malam.
4. Pembersihan Malam
Sama seperti pada batik tulis, proses pembersihan malam atau nglorod dilakukan untuk menghilangkan malam dan menampilkan motif yang telah dibuat.
5. Penyempurnaan
Terkadang, batik cap juga membutuhkan sentuhan akhir untuk mempertegas motif atau menambahkan detail.
Keunggulan utama batik cap terletak pada efisiensinya.
Proses pencapan memungkinkan produksi batik dalam jumlah besar dengan waktu yang lebih singkat.
Meskipun motif dasar pada batik cap bisa mirip dengan batik tulis, proses pembuatan yang lebih cepat dan lebih mekanis membuat batik cap kurang memiliki keunikan individu seperti halnya batik tulis.
Namun, batik cap masih tetap memiliki tempat di hati banyak penggemar batik, terutama karena harganya yang lebih terjangkau.
"Secara kualitas kain, itu sebenarnya sama saja," ungkap Dave Tjoa, menekankan bahwa perbedaan utama antara batik tulis dan batik cap terletak pada proses pembuatan dan bukan pada kualitas kain itu sendiri.
Selain proses pembuatan, perbedaan nilai antara batik tulis dan batik cap juga dipengaruhi oleh persepsi dan apresiasi masyarakat.