Anggaran tersebut mencakup biaya makanan, distribusi, dan operasional lembaga yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan program.
Dengan skema ini, pemerintah berharap dapat menciptakan efek domino yang positif bagi perekonomian nasional, dengan estimasi pertumbuhan ekonomi sekitar 0,10 persen dan penyerapan tenaga kerja sebesar 0,82 juta orang melalui pemberdayaan UMKM.
“Kami ingin memastikan bahwa Program MBG tidak hanya berdampak pada kesehatan dan pendidikan, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi yang luas. Dengan melibatkan UMKM lokal, program ini diharapkan dapat memperkuat perekonomian daerah, sekaligus mendukung terciptanya lapangan kerja baru yang berkualitas,” tambah Sri Mulyani.
Meskipun Program MBG diharapkan dapat memberikan berbagai manfaat, pelaksanaannya tentu tidak akan lepas dari berbagai tantangan.
Salah satu tantangan utama adalah memastikan bahwa program ini dapat berjalan dengan efektif dan tepat sasaran, terutama dalam menjangkau kelompok-kelompok rentan di berbagai wilayah Indonesia, termasuk di daerah-daerah terpencil dan tertinggal.
Pemerintah menyadari bahwa distribusi makanan bergizi yang merata dan tepat waktu akan menjadi kunci keberhasilan program ini.
Oleh karena itu, koordinasi yang baik antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan lembaga terkait sangat diperlukan untuk memastikan kelancaran program.
Selain itu, pengawasan yang ketat juga diperlukan agar bantuan gizi yang disalurkan benar-benar diterima oleh mereka yang membutuhkan.
Dalam konteks ini, Sri Mulyani menekankan pentingnya peran serta masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya dalam mendukung kesuksesan Program MBG.
Ia berharap agar masyarakat dapat turut serta mengawasi jalannya program ini, serta memberikan masukan konstruktif untuk perbaikan program ke depan.
“Kami berharap program ini mendapat dukungan penuh dari masyarakat. Partisipasi aktif masyarakat dalam mengawasi dan mendukung Program MBG sangat penting untuk memastikan bahwa program ini dapat berjalan dengan baik dan memberikan manfaat maksimal bagi mereka yang membutuhkan,” tutup Sri Mulyani.
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang akan diimplementasikan pada tahun 2025 merupakan salah satu langkah konkret pemerintah dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Indonesia.
Dengan mencakup ibu hamil, ibu menyusui, dan anak balita, program ini diharapkan dapat menjadi solusi efektif dalam menanggulangi masalah stunting, meningkatkan kecerdasan anak, dan mendukung pertumbuhan ekonomi melalui pemberdayaan UMKM.
Pemerintah berharap bahwa dengan pelaksanaan Program MBG, Indonesia dapat menciptakan generasi yang lebih sehat, cerdas, dan berdaya saing tinggi di masa depan.
Meskipun tantangan dalam implementasi program ini tidak sedikit, dengan kerja sama yang baik antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai pemangku kepentingan, Program MBG diharapkan dapat berjalan sukses dan memberikan manfaat yang nyata bagi seluruh rakyat Indonesia.