Dulu, gemblong biasanya dibuat secara rumahan untuk acara keluarga atau perayaan tertentu dan sering kali dijual di pasar tradisional oleh pedagang kaki lima.
Tradisi pembuatan gemblong ini sering dilakukan secara turun-temurun dengan resep dan teknik yang diwariskan dari generasi ke generasi.
Kue gemblong juga sering dijadikan simbol dari kearifan lokal dan kekayaan kuliner Indonesia.
Meskipun cara pembuatan dan bahan-bahan tetap konsisten setiap daerah mungkin memiliki variasi tersendiri dalam resep dan cara penyajian.
BACA JUGA:Cireng Mercon: Sensasi Pedas yang Memikat Selera
BACA JUGA:Es Jelly: Sensasi Segar yang Menggugah Selera di Tengah Cuaca Panas
Dalam beberapa tahun terakhir, kue gemblong telah mengalami kebangkitan yang signifikan.
Kembalinya kue ini ke panggung kuliner modern dipicu oleh meningkatnya minat terhadap makanan tradisional dan nostalgia.
Banyak pengusaha kuliner dan toko kue yang mulai menawarkan gemblong sebagai bagian dari menu mereka memperkenalkan kue ini kepada generasi baru yang mungkin belum familiar dengan camilan tradisional ini.
Inovasi dalam pembuatan kue gemblong juga turut berperan dalam kebangkitannya.
BACA JUGA:Dimsum Premium, Menghadirkan Rasa Bintang 5 di Rumah
BACA JUGA:Rendang Jengkol : Kuliner Tradisional yang Menarik Selera dan Penuh Gizi
Beberapa produsen mulai bereksperimen dengan varian rasa baru seperti menambahkan isian cokelat, keju atau bahkan rempah-rempah untuk memberikan sentuhan modern pada kue gemblong klasik.
Varian baru ini tidak hanya mempertahankan rasa tradisional tetapi juga menarik perhatian konsumen yang mencari pengalaman kuliner yang unik.
Pembuatan kue gemblong melibatkan beberapa langkah yang memerlukan keterampilan dan ketelitian.
Pertama, ketan direndam dalam air selama beberapa jam untuk memastikan kelembutannya.
BACA JUGA:Kebab: Hidangan Internasional yang Menggugah Selera di Indonesia
BACA JUGA:Lemang Ketan: Cita Rasa Tradisional yang Menggugah Selera
Setelah direndam, ketan dikukus hingga matang dan kemudian dibentuk menjadi bulatan kecil.
Bulatan ketan ini kemudian digoreng hingga permukaannya kering dan renyah.
Sementara itu, gula merah dimasak dengan sedikit air hingga mencapai konsistensi sirup yang kental.