Langkah Bijak Menghapus Rasa Bersalah: Dari Penyesalan Menuju Perbaikan Diri

Sabtu 24 Aug 2024 - 10:29 WIB
Reporter : Mulyawan
Editor : Dahlia

KORANPALPOS.COM- Rasa bersalah adalah perasaan yang mungkin pernah dialami oleh setiap manusia. Kadang-kadang, perasaan ini muncul dari dosa yang begitu besar hingga sulit terlupakan, baik itu maksiat yang menjijikkan menurut pandangan kita sendiri, atau kezhaliman yang pernah kita lakukan terhadap orang lain.

Rasa bersalah ini sering kali hadir dalam pikiran kita, membayangi dan menghantui keseharian kita.

Penyesalan atau rasa bersalah adalah kondisi normal yang dialami oleh setiap manusia. Namun, jika rasa bersalah ini terus menerus menyelimuti diri dan kita terus menyalahkan diri sendiri, hal tersebut bisa berdampak buruk pada kesehatan jiwa kita.

Ketika seseorang merasa tak berguna dan putus asa, dia mungkin akan kehilangan semangat untuk menjalani hidup. Padahal, perasaan seperti ini bertentangan dengan ajaran agama kita yang penuh kasih dan pengampunan.

BACA JUGA:Keutamaan Datang Lebih Awal untuk Sholat Jum'at: Pahala yang Tak Ternilai

BACA JUGA:Pasanganmu Adalah Takdirmu dan Rezekimu: Menyelaraskan Kehidupan Melalui Pernikahan

Manusia Tak Pernah Lepas dari Kesalahan

Satu hal yang perlu kita sadari adalah bahwa manusia pada dasarnya tidak bisa lepas dari kesalahan. 

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

كُلُّ ابْنِ آدَمَ خَطَّاءٌ وَخَيْرُ الْخَطَّائِيْنَ التَّوَّابُوْنَ

"Setiap anak Adam adalah bersalah dan sebaik-baiknya orang yang melakukan kesalahan adalah mereka yang mau bertaubat." (HR At-Tirmidzi, no. 2499).

Dalam hadis tersebut, kata خَطَّاءٌ (khatta’) digunakan untuk menggambarkan manusia yang sering melakukan kesalahan. Ini adalah kenyataan yang perlu kita maklumi.

Dengan memahami bahwa kesalahan adalah bagian dari fitrah manusia, kita tidak seharusnya terus terjebak dalam rasa bersalah yang mendalam dan berlarut-larut menyalahkan diri sendiri.

BACA JUGA:Bahaya Istidraj: Kenikmatan yang Menjerumuskan ke Dalam Kebinasaan

BACA JUGA:Dunia atau Akhirat? Prioritas Sejati dalam Hidup Menurut Al-Qur’an, Kehidupan Akhirat Tujuan Utama Kita kejar

Kategori :