BI Kembangkan Infrastruktur Baru untuk Deteksi Anomali Transaksi dan Potensi Fraud Dalam Sistem Pembayaran !

Sabtu 24 Aug 2024 - 09:01 WIB
Reporter : Echi
Editor : Zen Kito

BI-Payment Clear akan berfungsi sebagai skema untuk memperkuat kapasitas industri dalam manajemen risiko.

Semua transaksi ritel daring akan dikurasi dan diperiksa integritasnya melalui infrastruktur ini.

Jika ditemukan indikasi transaksi yang mencurigakan, sistem ini akan memberikan flagging dan pemblokiran sebelum transaksi tersebut diproses lebih lanjut.

BACA JUGA:SeaBank Catat Laba Sebelum Pajak Kuartal II Sebesar Rp204 Miliar : Dominasinya di Kalangan Gen Z !

BACA JUGA:BSI Raih Puncak Digital : 97,9 Persen Nasabah Beralih ke Layanan Mobile Banking !

"Bayangkan jika semua transaksi ritel daring harus melewati sistem BI-Payment Clear terlebih dahulu sebelum diselesaikan. Hal ini memungkinkan untuk mendeteksi dan mencegah transaksi mencurigakan sebelum masuk ke dalam sistem pembayaran seperti BI-FAST atau layanan pembayaran cepat lainnya," jelas Ryan.

Sementara itu, BI-Payment Info akan dikembangkan sebagai infrastruktur publik yang dapat diakses oleh berbagai pihak, termasuk Bank Indonesia, pelaku industri, dan pemangku kepentingan lainnya.

Infrastruktur ini akan menyediakan antarmuka yang memungkinkan pengolahan data granular dengan konsep data as a service.

BI-Payment Info akan membantu mendeteksi anomali transaksi dan potensi fraud, sekaligus menyediakan akses terhadap data yang relevan untuk keperluan credit scoring, analisis transaksi, dan statistik yang dapat dimanfaatkan oleh publik.

Salah satu aspek kunci dari kedua infrastruktur ini adalah optimalisasi data granular melalui penggunaan Payment ID.

Data granular ini akan menjadi fondasi dalam pengembangan layanan data as a service yang disediakan oleh BI-Payment Info.

Dengan memanfaatkan data yang sangat detail, BI dapat melakukan analisis yang lebih mendalam terhadap setiap transaksi yang terjadi, sehingga anomali dan potensi fraud dapat terdeteksi lebih awal.

"Data granular yang kami miliki akan menjadi alat yang sangat berguna dalam mendeteksi anomali transaksi. Dengan adanya Payment ID, kami dapat memonitor setiap transaksi secara lebih detail, yang memungkinkan kami untuk mendeteksi potensi fraud sebelum transaksi tersebut diselesaikan," tambah Ryan.

Selain meningkatkan keamanan transaksi, pengembangan BI-Payment Clear dan BI-Payment Info juga diharapkan dapat mengurangi investasi industri untuk pengadaan infrastruktur yang serupa.

Dengan menyediakan infrastruktur publik yang dapat diakses oleh berbagai pihak, BI memberikan solusi yang efisien bagi pelaku industri untuk meningkatkan manajemen risiko tanpa perlu mengeluarkan biaya besar untuk membangun sistem mereka sendiri.

"Infrastruktur ini akan menjadi solusi bagi industri, karena mereka tidak perlu lagi berinvestasi dalam pengadaan sistem deteksi fraud yang serupa. Dengan menggunakan BI-Payment Clear dan BI-Payment Info, pelaku industri dapat fokus pada pengembangan bisnis mereka tanpa khawatir tentang risiko transaksi," ujar Ryan.

Kategori :