Kapolres Ogan Ilir, AKBP Bagus Suryo Wibowo, mengungkapkan bahwa sebelum pembunuhan terjadi, pasangan tersebut sempat terlibat dalam pertengkaran hebat.
Pada hari kejadian, Akmaludin dan Ita Anggraini terlihat bersama di kawasan Tanjung Senai, Indralaya.
Mereka berdua mengendarai sepeda motor milik Akmaludin, sementara motor milik Ita disembunyikan di hutan dekat rumah tersangka di Desa Tanjung Seteko.
BACA JUGA:Richard Cahyadi Ditahan di Lapas Sekayu : Kepala DPMD Muba Ini Hadapi Ancaman 20 Tahun Penjara !
BACA JUGA:Kronologi Perampokan Brutal di Sungai Pinang Ogan Ilir : Pengemudi Pikap Ditembak, Mobil DIrampas !
Di tengah perjalanan, Ita menuduh Akmaludin berselingkuh dengan wanita lain.
Tuduhan ini membuat keduanya terlibat dalam cekcok mulut yang memanas.
Ita yang tak bisa menahan emosinya, melontarkan kata-kata kasar kepada Akmaludin.
Tak terima dengan hinaan tersebut, amarah Akmaludin pun meledak, dan ia memutuskan untuk mengakhiri hidup Ita dengan cara yang tragis.
Setelah cekcok memanas, Akmaludin membawa Ita ke sebuah tempat sepi di kawasan Tanjung Senai.
Di sanalah, dalam suasana malam yang gelap, Akmaludin melakukan aksi brutalnya.
Ita yang tak berdaya menjadi korban kebiadaban lelaki yang pernah menjadi kekasihnya sendiri.
Usai menghabisi nyawa Ita, Akmaludin berusaha menutupi jejaknya dengan menyembunyikan tubuh Ita di bawah jembatan Pesona, di kawasan Tanjung Senai, Indralaya.
Penemuan mayat Ita Anggraini yang mengapung di sungai di bawah jembatan tersebut kemudian menjadi awal penyelidikan yang dilakukan oleh Tim Satuan Reserse Kriminal (Sat Reskrim) Polres Ogan Ilir.
Setelah dilakukan penyelidikan intensif, polisi akhirnya berhasil mengidentifikasi Akmaludin sebagai tersangka utama dalam kasus pembunuhan ini.
Tim Sat Reskrim Polres Ogan Ilir bergerak cepat untuk menangkap tersangka. Akmaludin ditangkap di rumahnya tanpa perlawanan.