Progres Proyek Raksasa Tol Betung-Tempino-Jambi : Memangkas Waktu Tempuh, Mendorong Konektivitas Regional !

Kamis 22 Aug 2024 - 21:30 WIB
Reporter : Maryati
Editor : Robiansyah

Selain itu, kehadiran jalan tol ini diharapkan dapat memacu pengembangan daerah-daerah yang dilalui.

Sebagai contoh, pertumbuhan sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di sepanjang jalur tol dapat didorong melalui pengembangan rest area yang memberikan ruang bagi UMKM untuk berkembang.

Pada akhir Juli 2024, progres fisik pembangunan Jalan Tol Seksi 1A Betung – Tungkal Jaya mencapai 2,31 persen.

BACA JUGA:Proyek Raksasa Kereta Api Logistik Lahat-Kertapati Beroperasi 2024 : Solusi Pengangkutan Batubara di Sumsel !

BACA JUGA:Proyek Raksasa Senilai Rp274 Miliar di Pagaralam : Meningkatkan Ketahanan Pangan dan Kesejahteraan Petani !

Sementara progres pengadaan lahan telah mencapai 19,88 persen.

Sementara itu, untuk Jalan Tol Seksi 4 IC Tempino – IC Ness, progres fisik mencapai 13,4 persen dengan progres pengadaan lahan sebesar 98,02 persen.

Meskipun masih dalam tahap awal, Hutama Karya optimistis bahwa proyek ini dapat selesai tepat waktu.

Untuk memastikan pembangunan berjalan lancar dan sesuai dengan standar keselamatan, Hutama Karya menerapkan teknologi Building Information Modelling (BIM).

Teknologi ini digunakan dalam pembuatan gambar kerja dan proses asistensi antar pemangku kepentingan secara digital, yang bertujuan untuk mempercepat alur koordinasi.

Dengan pendekatan digital construction ini, berbagai inovasi teknologi diterapkan agar pembangunan berjalan efisien dan aman.

“Penggunaan teknologi digital seperti BIM sangat penting dalam proyek sebesar ini. Selain mempercepat proses koordinasi, teknologi ini juga memungkinkan kami untuk memantau setiap aspek pembangunan dengan lebih detail dan akurat. Ini membantu kami dalam menjaga kualitas dan memastikan bahwa proyek ini dapat diselesaikan sesuai dengan target waktu yang telah ditetapkan,” ujar Adjib.

Hutama Karya juga menekankan pentingnya aspek Environment, Social, and Governance (ESG) dalam setiap proyek yang mereka jalankan, termasuk dalam pembangunan dua ruas jalan tol ini.

Dari aspek lingkungan, perusahaan telah menyusun Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL) yang rutin dilakukan selama proses konstruksi.

Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa pembangunan ini tidak merusak lingkungan sekitar dan tetap berkelanjutan.

Dalam aspek sosial, Hutama Karya melibatkan masyarakat lokal melalui rekrutmen tenaga kerja dari sekitar lokasi proyek.

Kategori :