Beras premium tercatat naik 1,35 persen atau Rp210 menjadi Rp15.760 per kg, sedangkan beras medium naik 0,29 persen atau Rp40 menjadi Rp13.630 per kg.
Beras Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang dikelola oleh Bulog juga mengalami penurunan tipis sebesar 0,08 persen atau Rp10 menjadi Rp12.590 per kg.
Kenaikan harga beras, meskipun tipis, tetap menjadi perhatian penting mengingat beras adalah kebutuhan pokok mayoritas penduduk Indonesia.
BACA JUGA:Harga Pangan 10 Agustus 2024 : Cabai dan Telur Mengalami Lonjakan Signifikan !
BACA JUGA:Harga Pangan 9 Agustus 2024 : Cabai Makin Pedas Rp65.560 dan Beras Rp13.560 per Kilogram !
Fluktuasi harga ini sering kali dipengaruhi oleh faktor cuaca, produksi, serta distribusi yang kadang terkendala di beberapa daerah.
Selain beras, beberapa komoditas lain juga mengalami kenaikan harga.
Bawang merah, misalnya, tercatat naik 1,70 persen atau Rp440 menjadi Rp26.260 per kg, sedangkan bawang putih bonggol naik 1,43 persen atau Rp570 menjadi Rp40.520 per kg.
Demikian pula, harga cabai merah keriting naik 1,71 persen atau Rp770 menjadi Rp45.770 per kg.
Selain komoditas yang telah disebutkan, beberapa komoditas lain juga menunjukkan dinamika harga yang menarik.
Harga daging ayam ras, misalnya, naik tipis 0,06 persen atau Rp20 menjadi Rp35.170 per kg. Sementara itu, harga telur ayam ras naik 0,66 persen atau Rp190 menjadi Rp28.960 per kg.
Kenaikan harga telur ini dapat dimaklumi mengingat tingginya permintaan terhadap telur menjelang perayaan HUT RI, di mana banyak masyarakat yang membuat hidangan-hidangan khas yang menggunakan telur sebagai bahan utama.
Di sisi lain, harga kedelai biji kering (impor) juga naik tipis 0,08 persen atau Rp10 menjadi Rp11.940 per kg, menunjukkan adanya peningkatan harga pada bahan baku tempe dan tahu yang merupakan sumber protein penting bagi masyarakat Indonesia.
Gula konsumsi juga mengalami kenaikan sebesar 0,84 persen atau Rp150 menjadi Rp18.090 per kg.
Kenaikan harga gula ini perlu diwaspadai mengingat gula adalah salah satu komoditas yang sering menjadi sorotan dalam kebijakan stabilitas harga pangan nasional.
Di tengah dinamika harga yang ada, beberapa komoditas justru mengalami penurunan harga.