Shadiq mengatakan, edukasi merupakan tanggung jawab bersama seluruh pemangku kepentingan terkait pencegahan kanker serviks melalui vaksinasi.
BACA JUGA:Penting Lakukan Ini untuk Pulihkan Fungsi Tubuh Pasca-Stroke !
BACA JUGA:Bagaimana Cara Daun Bayam Mentransformasi Rambut, Begini Caranya
Dengan kolaborasi tersebut, produk-produk vaksin yang diproduksi oleh MSD Indonesia akan dilakukan transfer teknologi dan pengetahuan kepada Bio Farma sehingga memiliki lokal konten yang lebih tinggi.
Harapannya agar semakin banyak cakupan vaksinasi bagi masyarakat, khususnya perempuan di usia-usia produktif.
WHO meluncurkan Strategi Global untuk Eliminasi Kanker Serviks yang menargetkan eliminasi kanker pada 2030.
Strategi global memuat target 90-70-90, yakni 90 persen anak perempuan di bawah usia 15 tahun harus menerima vaksinasi HPV untuk mencegah terjadinya infeksi, 70 persen perempuan berusia 35 tahun dan 45 tahun harus diskrining menggunakan tes performa tinggi, dan 90 persen perempuan dengan lesi pra-kanker mendapatkan tata laksana sesuai standar.
"Kami akan lanjutkan program-program pemerintah dan organisasi kesehatan dunia (WHO) karena tidak mudah meyakinkan pemberian vaksin seperti sekarang ini," katanya. (ant)