Tim tuan rumah, Prancis, harus puas berada di peringkat kelima dengan 16 emas, 26 perak, dan 22 perunggu.
Meski begitu, pencapaian ini tetap menjadi kebanggaan bagi Prancis, terutama karena keberhasilan mereka di cabang olahraga seperti rugby dan tinju.
Prancis juga berhasil mencetak sejarah dengan beberapa atletnya yang meraih medali di cabang-cabang yang baru diperkenalkan di Olimpiade.
Bagi Indonesia, Olimpiade Paris 2024 menjadi ajang yang penuh tantangan.
Meski tidak berada di posisi puncak, Indonesia berhasil meraih dua medali emas yang sangat berarti dari cabang angkat besi dan panjat tebing.
Rizki Juniansyah menjadi pahlawan bagi Indonesia setelah berhasil meraih medali emas di cabang angkat besi, sementara Veddriq Leonardo menyumbang emas kedua dari cabang panjat tebing.
Sementara itu, Gregoria Mariska Tunjung menambahkan perunggu di cabang bulu tangkis, yang turut mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional.
Peringkat ke-39 di klasemen akhir mungkin terlihat tidak terlalu mencolok, namun pencapaian ini tetap menjadi prestasi yang patut diapresiasi.
Indonesia bersaing dengan banyak negara besar yang memiliki fasilitas dan sumber daya yang jauh lebih unggul.
Keberhasilan meraih dua emas di Olimpiade ini menjadi bukti bahwa Indonesia masih memiliki potensi besar dalam mengukir prestasi di ajang olahraga internasional.
Olimpiade Paris 2024 ditutup dengan upacara yang megah di Stade de France, Paris. Sekitar 71.500 penonton memenuhi stadion untuk menyaksikan penutupan yang penuh warna dan bintang.
Sekitar 270 artis dan penampil menghibur penonton dengan pertunjukan yang memukau, sementara lebih dari 9.000 atlet dari seluruh dunia memasuki stadion sebagai bagian dari perayaan.
Upacara penutupan ini dibuka dengan aksi heroik dari Leon Marchand, atlet renang Prancis yang meraih empat medali emas di Olimpiade ini.
Marchand memadamkan kuali api Olimpiade dan membawa nyala api dalam lentera menuju Stade de France, diiringi oleh tepuk tangan meriah dari para penonton.
Setelah itu, Antoine Dupont, kapten tim rugby Prancis yang juga meraih medali emas, membawa bendera Prancis ke dalam stadion, menambah suasana emosional dalam perhelatan tersebut.
Puncak dari upacara penutupan adalah saat dimulainya hitung mundur empat tahun menuju Olimpiade Los Angeles 2028.