Dengan dukungan baterai berkapasitas 42 kWh, versi ini mampu menempuh jarak lebih dari 300 km dalam sekali pengisian penuh.
Ini merupakan angka yang cukup mengesankan untuk ukuran SUV listrik subkompak, terutama bagi konsumen yang membutuhkan kendaraan untuk aktivitas harian di perkotaan.
Sementara itu, varian Long Range menawarkan performa yang lebih tinggi dengan motor listrik bertenaga 113 hp (84,5 kW/115 PS) yang dipadukan dengan baterai berkapasitas 49 kWh.
Kombinasi ini memungkinkan Hyundai Inster Long Range untuk menempuh jarak hingga 355 km.
Jarak tempuh yang lebih jauh ini tentu menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumen yang sering melakukan perjalanan jarak jauh atau membutuhkan kendaraan dengan efisiensi energi yang lebih tinggi.
Selain itu, Hyundai Inster juga tersedia dengan pilihan ukuran roda 15 inci atau 17 inci, yang memberikan fleksibilitas bagi konsumen untuk memilih tampilan dan performa yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
Dari segi desain, Inster menampilkan garis-garis bodi yang tegas dan futuristik, serta pilihan warna yang modern, menjadikannya salah satu SUV listrik yang paling diantisipasi di pasar global.
Meskipun pasar kendaraan listrik di Indonesia masih dalam tahap perkembangan, potensi untuk pertumbuhan sangat besar.
Pemerintah Indonesia telah menunjukkan dukungan yang kuat terhadap pengembangan kendaraan listrik melalui berbagai kebijakan dan insentif, seperti insentif pajak, pembebasan bea masuk, serta pengembangan infrastruktur pengisian daya yang semakin gencar.
Dukungan ini diharapkan dapat mendorong adopsi kendaraan listrik di Indonesia dalam beberapa tahun mendatang.
Hyundai, dengan portofolio produk kendaraan listrik yang kuat dan komitmen terhadap pasar Indonesia, berada pada posisi yang tepat untuk memanfaatkan peluang ini.
Jika Hyundai Inster berhasil masuk ke pasar Indonesia, model ini berpotensi menjadi salah satu pilihan utama bagi konsumen yang mencari SUV listrik dengan harga terjangkau namun tetap menawarkan performa dan fitur yang unggul.
Namun, seperti yang disampaikan oleh Fransiscus Soerjopranoto, keputusan untuk membawa Hyundai Inster ke Indonesia akan sangat bergantung pada hasil studi pasar yang saat ini sedang dilakukan oleh Hyundai.
Faktor-faktor seperti permintaan konsumen, infrastruktur pengisian daya, serta kebijakan pemerintah akan menjadi pertimbangan utama dalam keputusan ini.
Meskipun peluang untuk pertumbuhan pasar kendaraan listrik di Indonesia sangat besar, ada beberapa tantangan yang perlu diatasi.
Salah satu tantangan utama adalah infrastruktur pengisian daya yang masih terbatas, terutama di luar kota-kota besar.