12. Penungkal Abab Lematang Ilir - 3,99 persen
13. Muara Enim - 3,92 persen
14. Prabumulih - 5,05 persen
15. Lubuk Linggau - 5,64 persen
16. Musi Rawas Utara - 5,11 persen
17. Palembang - 7,49 persen
Dari data di atas, Pagar Alam memiliki TPT terendah sebesar 2,71 persen, yang menunjukkan keberhasilan daerah ini dalam menciptakan lapangan kerja yang cukup bagi penduduknya.
Sebaliknya, Palembang mencatat TPT tertinggi sebesar 7,49 persen, yang menunjukkan adanya tantangan signifikan dalam penyerapan tenaga kerja di ibu kota provinsi ini.
Meskipun terjadi peningkatan dalam jumlah penduduk yang bekerja dan penurunan TPT, tantangan tetap ada bagi Sumatera Selatan.
Salah satu tantangan utama adalah meningkatkan kualitas pekerjaan yang tersedia, terutama dalam sektor formal, serta mengurangi tingkat setengah pengangguran.
Pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya perlu terus berupaya untuk menciptakan lebih banyak peluang kerja yang layak, terutama bagi perempuan dan kelompok rentan lainnya.
Selain itu, penguatan sektor-sektor utama seperti pertanian, kehutanan, dan perikanan harus terus dilakukan, mengingat kontribusi besar sektor-sektor ini terhadap penyerapan tenaga kerja di Sumatera Selatan.
Dengan memperbaiki infrastruktur, meningkatkan akses ke pasar, serta memperkenalkan teknologi baru, sektor-sektor ini dapat menjadi lebih produktif dan mampu menyediakan lebih banyak pekerjaan berkualitas.
Data ketenagakerjaan dari Sakernas Februari 2024 menunjukkan adanya perbaikan dalam kondisi ketenagakerjaan di Sumatera Selatan.
Meskipun masih ada tantangan yang perlu diatasi, peningkatan jumlah penduduk yang bekerja, peningkatan TPAK, serta penurunan TPT merupakan indikator positif bagi perekonomian daerah.
Ke depan, upaya kolaboratif antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat diharapkan dapat terus mendorong peningkatan kualitas dan kuantitas lapangan kerja.