Kenaikan harga gula ini juga berdampak pada industri makanan dan minuman yang menggunakan gula sebagai bahan baku utama.
Minyak goreng kemasan sederhana mengalami kenaikan harga sebesar 2,11 persen atau Rp380 menjadi Rp18.380 per kg.
Namun, minyak goreng curah justru mengalami penurunan harga sebesar 0,44 persen atau Rp70 menjadi Rp15.990 per kg.
Kenaikan harga minyak goreng kemasan sederhana ini bisa jadi dipengaruhi oleh biaya produksi dan distribusi yang meningkat.
Harga tepung terigu curah naik tipis sebesar 0,10 persen atau Rp10 menjadi Rp10.270 per kg.
Tepung terigu non curah juga mengalami kenaikan yang lebih signifikan sebesar 5,57 persen atau Rp740 menjadi Rp14.020 per kg.
Kenaikan harga tepung terigu ini akan berdampak pada harga produk roti dan kue yang berbahan dasar tepung terigu.
Jagung di tingkat peternak mengalami kenaikan harga sebesar 6,13 persen atau Rp350 menjadi Rp6.060 per kg.
Garam halus beryodium juga naik sebesar 5,84 persen atau Rp670 menjadi Rp12.140 per kg.
Kenaikan harga jagung ini berdampak pada biaya pakan ternak, yang pada gilirannya akan mempengaruhi harga daging dan telur di pasaran.
Harga ikan kembung naik signifikan sebesar 10,61 persen atau Rp3.930 menjadi Rp44.960 per kg.
Ikan tongkol juga mengalami kenaikan harga yang cukup tinggi sebesar 13,86 persen atau Rp4.320 menjadi Rp35.480 per kg.
Ikan bandeng juga naik sebesar 5,84 persen atau Rp1.930 menjadi Rp34.990 per kg.
Kenaikan harga ikan ini dipengaruhi oleh hasil tangkapan yang fluktuatif dan biaya distribusi yang meningkat.
Kenaikan harga pangan ini tentunya memiliki dampak yang signifikan terhadap ekonomi masyarakat.
Kenaikan harga beras, bawang, cabai, daging, telur, dan komoditas lainnya akan meningkatkan biaya hidup masyarakat.