Fakta dan Data 7 Jenderal Asal Sumatera Selatan : Perjalanan Karir dan Prestasi Cemerlang !

Rabu 07 Aug 2024 - 07:24 WIB
Reporter : Maryati
Editor : Robiansyah

Sejumlah jabatan strategis pernah diemban tentara yang mengakhiri karier militernya dengan empat bintang di pundak ini.

Ryamizard adalah Pangdam V/Brawijaya kedua setelah lengsernya Presiden Soeharto pada 1998, yaitu di masa kepemimpinan Presiden B. J. Habibie.

Dia menggantikan Mayjen Djoko Subroto.

BACA JUGA:6 Kabupaten dengan Biaya Hidup Paling Rendah di Sumatera Selatan 2024 : Cek, Apakah Lubuklinggau Termasuk ?

BACA JUGA:5 Kabupaten dengan Areal Sawah Paling Luas di Sumatera Selatan 2024 : Juaranya Bukan OKU Timur !

Setelah Abdurrahman Wahid atau Gus Dur dilantik menjadi presiden, Ryamizard ditugaskan sebagai Pangdam Jaya menggantikan Mayjen TNI Djaja Suparman.

Tugas ini diemban hingga 1 Agustus 2000 ketika Ryamizard dipromosikan mendapat promosi jabatan bintang tiga, yaitu pangkostrad.

Posisinya sebagai pangkostrad bertahan hingga setahun setelah Gus Dur lengser akibat tekanan politik.

Pada 2002, Ryamizard mendapatkan jenderal penuh atau bintang empat setelah ditunjuk Presiden Megawati Soekarnoputri sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD).

Sempat dicalonkan sebagai panglima TNI di masa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, KSAD menjadi jabatan terakhir Ryamizard hingga pensiun pada 2005.

Di periode pertama pemerintahan Presiden Jokowi, Ryamizard dipercaya menjadi Menteri Pertahanan.

2. Burhanudin Amin

Letnan Jenderal TNI (Purn.) Burhanudin Amin merupakan seorang purnawirawan TNI Angkatan Darat kelahiran Pendopo, Empat Lawang, Sumatera Selatan.

Burhanudin Amin pernah menjabat sebagai Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) pada 17 Februari 2010 - 30 September 2010.

Dirinya menggantikan Jenderal TNI George Toisutta yang diangkat menjadi Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad).

Pada 30 September 2019, jabatannya sebagai Pangkostrad digantikan oleh Mayjen TNI Pramono Edhie Wibowo.

Kategori :