Klaim ini didasarkan pada keyakinan bahwa kandungan nutrisi dalam kulit petai dapat merangsang sistem hormonal.
Zat-zat dalam kulit petai mungkin mempengaruhi produksi hormon seks atau meningkatkan aliran darah ke organ reproduksi.
Klaim ini belum didukung oleh bukti ilmiah yang kuat.
Meskipun kulit petai mengandung beberapa nutrisi yang mendukung kesehatan secara umum, belum ada penelitian spesifik yang menunjukkan bahwa kulit petai dapat secara langsung meningkatkan libido.
2. Meningkatkan kualitas sperma
Klaim lainnya adalah bahwa kulit petai dapat meningkatkan kualitas sperma, termasuk jumlah, motilitas, dan morfologi sperma.
Ini didasarkan pada kandungan nutrisi dan senyawa fitokimia dalam kulit petai yang dianggap dapat mendukung fungsi reproduksi.
Misalnya, vitamin C dan antioksidan dalam kulit petai diketahui dapat melindungi sperma dari kerusakan oksidatif.
Meskipun ini mungkin berkontribusi pada kesehatan sperma secara umum, tidak ada studi spesifik yang menunjukkan bahwa kulit petai secara langsung mempengaruhi kualitas sperma.
3. Meningkatkan performa seksual
Ada klaim bahwa mengonsumsi kulit petai secara teratur dapat meningkatkan performa seksual pria, termasuk kemampuan ereksi dan daya tahan seksual.
Beberapa percaya bahwa zat-zat dalam kulit petai dapat memperbaiki aliran darah ke organ reproduksi dan meningkatkan produksi hormon seks.
Namun, klaim ini belum terbukti melalui penelitian ilmiah yang konkret.
Meskipun konsumsi makanan yang kaya akan nutrisi sehat dapat berkontribusi pada kesehatan seksual secara umum, belum ada bukti yang menunjukkan bahwa kulit petai memiliki efek langsung pada performa seksual.
Penting untuk membuktikan klaim-klaim mengenai manfaat kulit petai dengan skeptisisme dan mengandalkan bukti ilmiah.
Saat ini, penelitian tentang manfaat kulit petai, terutama untuk kesehatan seksual pria, masih sangat terbatas.