1. Kondisi Ekonomi Global
Ketidakpastian ekonomi, seperti resesi atau krisis keuangan, sering mendorong investor untuk membeli emas sebagai aset aman.
2. Inflasi
Emas sering dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi. Ketika inflasi tinggi, permintaan emas cenderung meningkat.
3. Nilai Tukar Mata Uang
Fluktuasi dalam nilai tukar mata uang, terutama dolar AS, dapat mempengaruhi harga emas. Biasanya, ketika dolar melemah, harga emas naik.
4. Kebijakan Moneter
Kebijakan suku bunga yang ditetapkan oleh bank sentral, seperti Federal Reserve AS, dapat mempengaruhi harga emas.
Suku bunga yang lebih rendah biasanya meningkatkan harga emas.
Harga emas Antam yang turun sebesar Rp 7.000 per gram pada 6 Agustus 2024 memberikan gambaran penting bagi investor.
Memahami perbedaan antara harga beli dan harga jual adalah kunci dalam investasi emas.
Emas tetap menjadi pilihan yang menarik bagi investasi jangka panjang, terutama dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi.
Dengan strategi yang tepat dan pemantauan pasar yang cermat, investasi emas dapat memberikan keuntungan yang signifikan.***