PALEMBANG, KORANPALPOS.COM - Kantor Kepala Ekonom (Office of Chief Economist) Bank Mandiri memproyeksikan produk domestik bruto (PDB) Republik Indonesia (RI) tumbuh sekitar 5 persen secara tahunan atau year on year (yoy) pada kuartal II-2024.
Pertumbuhan ini sedikit lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan 5,11 persen yoy yang tercatat pada kuartal I-2024.
Menurut ekonom Bank Mandiri, Reny Eka Putri, penurunan tipis ini disebabkan oleh normalisasi kegiatan ekonomi setelah pemilihan umum dan konsumsi musiman yang lebih tinggi selama perayaan Ramadhan pada kuartal sebelumnya.
BACA JUGA:Bank Indonesia Dorong Pertumbuhan Inklusif Melalui Digitalisasi Ekonomi Syariah
Namun, secara kuartalan, pertumbuhan PDB Indonesia kuartal II-2024 diperkirakan akan meningkat sebesar 3,73 persen.
Reny menambahkan, konsumsi rumah tangga dan belanja pemerintah diproyeksikan masing-masing tumbuh sebesar 4,7 persen dan 11,2 persen.
Konsumsi rumah tangga tetap menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi, sementara belanja pemerintah yang meningkat mencerminkan upaya untuk menjaga stabilitas ekonomi dan daya beli masyarakat.
BACA JUGA:Bauran Kebijakan Bank Indonesia : Kunci Menjaga Stabilitas Ekonomi Nasional
Investasi atau Pembentukan Modal Tetap Bruto (GFCF) diperkirakan akan menunjukkan pertumbuhan yang lebih tinggi sebesar 4,7 persen, didorong oleh peningkatan penjualan semen untuk properti.
Ini menunjukkan bahwa sektor properti masih menjadi sektor yang kuat dan berkontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi.
Selain itu, ekspor neto RI juga diproyeksikan membaik karena kinerja ekspor yang lebih baik pada kuartal II-2024.
BACA JUGA:BCA Syariah Bersiap Luncurkan Aplikasi Mobile Banking Baru dengan Fitur Lengkap
BACA JUGA:Bank Maybank Indonesia Catat Pertumbuhan Kredit dan Kinerja Positif pada Semester Pertama 2024