Program ini juga berhasil menambah titik akses keuangan melalui agen Laku Pandai dan fasilitasi sistem pembayaran QRIS, serta melaksanakan 500 kegiatan edukasi keuangan dan pendampingan kepada masyarakat desa.
Program EKI di Desa Dolokgede dilaksanakan dari Juli 2024 hingga Desember 2024 dan melibatkan berbagai lapisan kelompok masyarakat, seperti UMKM, petani, peternak, perempuan, buruh/pegawai, dan pelajar.
Rangkaian kegiatan dilakukan melalui tiga tahapan optimalisasi potensi desa: prainkubasi, inkubasi, dan pasca inkubasi.
BACA JUGA:OJK Sebut Tak Jarang Masyarakat Berpendidikan Tinggi Jadi Korban Penipuan Pinjol !
BACA JUGA:OJK Catat Penyaluran Kredit Capai 278,29 T
Pada tahap prainkubasi, dilakukan proses identifikasi dan pemetaan potensi desa sehingga diketahui bahwa Desa Dolokgede memiliki arah pengembangan sebagai desa berbasis pendidikan dan keolahragaan atau dikenal sebagai edu-sportainment.
Pada tahap inkubasi, masyarakat Desa Dolokgede akan mendapatkan pendampingan dan edukasi keuangan serta pemberdayaan masyarakat.
Pada akhir tahap pasca inkubasi, diharapkan masyarakat desa dapat menggunakan berbagai produk keuangan secara optimal untuk mendukung kebutuhan usaha atau kegiatan produktif lainnya.
Program EKI di Desa Dolokgede diharapkan dapat meningkatkan literasi dan inklusi keuangan yang pada akhirnya mewujudkan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Mahendra Siregar menyatakan berharap melalui program ini, masyarakat desa dapat lebih mandiri secara finansial dan mampu mengoptimalkan potensi ekonomi yang ada di desa mereka.
Dengan peningkatan akses dan pemahaman terhadap layanan keuangan, program EKI menjadi langkah strategis dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah dan mewujudkan kesejahteraan yang merata di seluruh wilayah Indonesia.***