BACA JUGA:Floss Roll Bread Tren Roti yang Menjadi Favorit Baru di Kalangan Pecinta Kuliner
BACA JUGA:Mengenal Oncom: Fermentasi Tradisional dari Tanah Sunda
- Air
Digunakan untuk mengaktifkan ragi dan membentuk adonan.
Air juga membantu dalam proses pencampuran bahan.
- Garam
Menambahkan rasa dan memperkuat gluten dalam adonan.
- Gula
Digunakan untuk memberi rasa manis dan sebagai makanan untuk ragi.
- Mentega atau Minyak
Menambahkan kelembutan dan rasa pada roti.
BACA JUGA:Dodol Agar Coklat Keunikan Camilan Khas Palembang yang Menggugah Selera
BACA JUGA:Nasi Minyak Samin: Kelezatan Khas Palembang yang Menggoda Selera
2. Pencampuran dan Pengadukan
Bahan-bahan kering seperti tepung, gula dan garam dicampurkan terlebih dahulu.
Kemudian, ragi dicampurkan dengan air hangat dan dibiarkan selama beberapa menit untuk aktif.
Campuran ini kemudian digabungkan dengan bahan kering dan diaduk hingga membentuk adonan yang homogen.
BACA JUGA:Kerak Telor: Dari Kerajaan Pajajaran Hingga Menjadi Ikon Kuliner Betawi
BACA JUGA:Dadar Kimbap Boncabe Nori Inovasi Rasa dalam Kuliner Indonesia
3. Pengulenan
Adonan kemudian diulen hingga elastis, pengulenan adalah proses yang penting untuk mengembangkan gluten yang memberikan tekstur dan struktur pada roti tawar.
4. Fermentasi
Adonan dibiarkan dalam suhu hangat hingga mengembang.
Proses fermentasi ini memungkinkan ragi menghasilkan gas karbon dioksida yang membuat adonan mengembang.
BACA JUGA:Rujak Petis: Menggoyang Lidah dengan Sensasi Pedas dan Manis
BACA JUGA:Kuliner Legendaris Combro Camilan Tradisional yang Menggugah Selera
5. Pembentukan dan Pemanggangan
Setelah fermentasi pertama, adonan dipukul untuk mengeluarkan udara dan dibentuk sesuai dengan ukuran loyang.