Harga jagung yang naik dapat mempengaruhi biaya pakan ternak, yang pada gilirannya bisa mempengaruhi harga daging dan telur di pasar.
Harga garam halus beryodium turun 1,57 persen atau Rp180 menjadi Rp11.310 per kg.
Sementara itu, harga beberapa jenis ikan menunjukkan kenaikan, seperti ikan kembung yang naik 5,37 persen atau Rp1.980 menjadi Rp38.860 per kg, dan ikan tongkol yang naik 3,68 persen atau Rp1.150 menjadi Rp32.440 per kg.
Namun, ikan bandeng terpantau turun 1,15 persen atau Rp380 menjadi Rp32.610 per kg.
Fluktuasi harga pangan di Indonesia dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk kondisi cuaca, biaya produksi, distribusi, dan permintaan pasar.
Cuaca yang ekstrem seperti hujan deras atau kekeringan dapat mempengaruhi hasil panen dan kualitas produk, sementara biaya produksi yang tinggi, termasuk harga pupuk dan bahan bakar, juga dapat berdampak pada harga akhir di pasar.
Distribusi yang tidak merata dari daerah produksi ke pasar-pasar di kota besar sering kali menyebabkan perbedaan harga yang signifikan.
Infrastruktur yang kurang memadai, seperti jalan yang rusak atau kurangnya transportasi yang efisien, dapat menyebabkan kenaikan biaya distribusi, yang pada akhirnya dibebankan kepada konsumen.
Permintaan pasar yang tinggi, terutama pada saat-saat tertentu seperti menjelang hari raya atau musim liburan, juga dapat menyebabkan kenaikan harga.
Pada saat yang sama, kebijakan pemerintah dalam hal impor atau ekspor pangan juga memainkan peran penting dalam menentukan harga di pasar domestik.
Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional terus memantau dan mengendalikan harga pangan melalui berbagai kebijakan dan program.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan memastikan ketersediaan stok pangan yang cukup melalui program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).
Program ini bertujuan untuk menjaga ketersediaan dan stabilitas harga pangan, terutama pada komoditas-komoditas yang rentan terhadap fluktuasi harga.
Selain itu, pemerintah juga bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk asosiasi petani dan pedagang, untuk meningkatkan efisiensi distribusi dan mengurangi biaya produksi.
Dengan demikian, diharapkan harga pangan dapat lebih stabil dan terjangkau bagi masyarakat.
Fluktuasi harga pangan memiliki dampak yang signifikan terhadap kesejahteraan masyarakat.