Pencampuran: Telur dikocok bersama dengan mirin, shoyu, dan gula hingga tercampur rata.
BACA JUGA:Pasta Pandan: Inovasi Baru dalam Dunia Kuliner Indonesia
BACA JUGA:Bola Daging Asam Manis Sajian Klasik dengan Sentuhan Modern
Campuran ini harus halus dan bebas dari gumpalan.
Memasak: Tamagoyaki dimasak di atas wajan khusus bernama "makiyakinabe," yang biasanya berbentuk persegi panjang.
Wajan ini memungkinkan telur dimasak secara merata. Sedikit minyak dioleskan pada wajan, kemudian lapisan tipis campuran telur dituangkan dan dimasak hingga setengah matang.
Lapisan telur berikutnya dituangkan di atasnya, dan proses ini diulang hingga semua campuran telur digunakan. Setiap lapisan digulung atau dilipat untuk menciptakan tekstur berlapis yang khas.
Menyajikan: Setelah matang, tamagoyaki dikeluarkan dari wajan dan dibiarkan dingin sejenak.
Tamagoyaki dapat dipotong menjadi irisan atau bentuk-bentuk kecil sesuai selera.
Hidangan ini bisa disajikan hangat atau dingin, sering kali sebagai bagian dari bento atau sebagai topping sushi.
Tamagoyaki dikenal karena rasa manisnya yang khas dan tekstur lembut yang memikat.
Kelezatan tamagoyaki terletak pada keseimbangan rasa antara manis dan asin serta teknik memasaknya yang membutuhkan ketelitian.
Setiap gigitan tamagoyaki menghadirkan sensasi lembut dan rasa yang lembut, menjadikannya sebagai hidangan yang sangat disukai oleh berbagai kalangan.
Tamagoyaki juga memiliki keunikan dalam hal penyajian.
Di Jepang, tamagoyaki sering kali disajikan dalam bentuk potongan tebal yang diletakkan di atas nasi untuk membuat sushi atau sebagai bagian dari bento (kotak makan siang).
Selain itu, tamagoyaki juga dapat ditemukan dalam hidangan lain seperti sushi rolls dan sebagai pelengkap sup atau salad.