"Sekitar pukul 12.00 WIB, saya menunggu tapi korban tidak muncul-muncul," kata saksi Warsito.
Karena curiga terjadi hal yang tidak diinginkan, terlebih sebelumnya korban sudah sering mengeluh sakit sesak nafas, Warsito kemudian berinisiatif mengajak saksi Yusup menyusul korban ke kebun miliknya, dan korban ditemukan sudah meninggal.
BACA JUGA:Diduga Ilusi, Reky Gunawan Diserempet Kereta Api
BACA JUGA:Eeng Praza Terdakwa Pembunuhan Satu Keluarga Divonis Hukuman Mati
Kapolres Muratara AKBP Koko Arianto Wardani, membenarkan kejadian tersebut.
Menurutnya penyebab kematian korban, diduga karena terkepung api dan kekurangan oksigen saat melakukan pemadaman api sendirian.
Dari hasil pengecekan anggota dilapangan yang dipimpin, Ipda Hermansyah dan tim yang mendatangi lokasi, diperkirakan luas lahan yang terbakar sekitar 1/2 hektar. Api sudah dalam kondisi padam.
"Dari lokasi tersebut anggota mengamankan barang bukti berupa celana korban yang terbakar, sepasang sepatu bot warna kuning, dan sepeda motor yang digunakan korban," kata kapolres.
BACA JUGA:Polres Muba Bongkar BBM Bersubsidi Oplosan, Ini Tersangka dan Barang Buktinya
Atas kejadian ini, dikatakan AKBP Kokom, pihaknya menghimbau masyarakat agar memiliki kesadaran untuk tidak membuka lahan atau kebun dengan cara membakar, terutama di musim kemarau.
"Lahan yang kering, udara panas, dan angin kencang menjadikan kebakaran sulit dikendalikan sehingga berpotensi meluas. Ini membahayakan dan merugikan banyak pihak. Kita sangat menyayangkan kejadian ini, semoga menjadi pelajaran bagi kita semua," ucapnya.
Terlebih tambahnya, Jajaran Polda Sumsel di bawah kendali Kapolda Irjen A Rachmad Wibowo gencar memberikan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat melalui Maklumat Kapolda, penyebaran pamflet, dan informasi melalui berbagai media. (yat)