2. Penyimpanan dan Keamanan: Menyimpan emas fisik memerlukan tempat yang aman dan dapat menambah biaya tambahan untuk keamanan.
3. Fluktuasi Harga: Meskipun emas sering dianggap stabil, harga emas juga dapat berfluktuasi berdasarkan berbagai faktor ekonomi dan politik.
Menurut beberapa ahli ekonomi, kenaikan harga emas yang terjadi baru-baru ini mencerminkan ketidakpastian yang terus berlanjut di pasar global.
"Harga emas yang terus meningkat mencerminkan kekhawatiran investor tentang prospek ekonomi global dan ketegangan geopolitik yang sedang berlangsung," kata seorang analis dari sebuah lembaga keuangan terkemuka.
Mereka juga menambahkan bahwa kebijakan moneter yang longgar dari bank-bank sentral utama dunia, termasuk Federal Reserve AS, turut mendorong harga emas.
"Kebijakan suku bunga rendah dan stimulus moneter yang besar telah meningkatkan permintaan untuk aset-aset aman seperti emas," tambahnya.
Meskipun sulit untuk memprediksi harga emas dengan pasti, banyak analis percaya bahwa harga emas akan tetap berada dalam tren naik untuk beberapa waktu ke depan.
Namun, ada juga faktor-faktor yang bisa menekan harga emas.
Kenaikan harga emas Antam pada Kamis (18/7) mencerminkan berbagai faktor ekonomi dan kebijakan yang mempengaruhi pasar emas.
Dari kebijakan pajak yang lebih rendah hingga ketidakpastian ekonomi global, berbagai elemen ini berkontribusi pada peningkatan permintaan dan harga emas.
Bagi investor, emas tetap menjadi pilihan investasi yang menarik, menawarkan perlindungan terhadap inflasi, likuiditas tinggi, dan diversifikasi portofolio.
Namun, seperti investasi lainnya, penting untuk memahami risiko dan tantangan yang terkait dengan investasi emas.
Dengan terus memantau perkembangan pasar dan kebijakan yang mempengaruhi harga emas, investor dapat membuat keputusan yang lebih bijaksana dan tepat waktu dalam mengelola portofolio mereka.***