Pasar Kripto Tetap Positif Pasca-Insiden Penembakan Donald Trump

Rabu 17 Jul 2024 - 10:53 WIB
Reporter : Echi
Editor : Zen Kito

Trump, yang menjadi korban penembakan saat kampanye di Pennsylvania, AS, pada 13 Juli lalu, tidak hanya mendominasi berita utama di seluruh dunia tetapi juga menyebabkan volatilitas di pasar kripto pada akhir pekan.

Selama masa kepresidenannya yang pertama, Trump dikenal sebagai kritikus yang vokal terhadap Bitcoin dan industri kripto secara keseluruhan. Oleh karena itu, tidak mengherankan bahwa insiden penembakan ini berpotensi berdampak pada pasar kripto.

Di sisi lain, beberapa tokoh besar seperti CEO Tesla, Elon Musk, dan Founder Tron, Justin Sun, secara resmi mendukung Trump dalam pencalonannya kembali sebagai Presiden AS. Dukungan ini datang pasca upaya pembunuhan terhadap Trump tersebut.

BACA JUGA:Jangan Beli Tiket Ferry Melalui Calo : Pesan di Tiket.Com dan Dapatkan Diskon 25 Persen Sampai 31 Juli 2024 !

BACA JUGA:PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Masuk Dalam Daftar Top 1000 Banks 2024 The Banker !

Menurut Indodax, dukungan dari kedua tokoh itu terhadap Trump menambah warna baru pada dinamika pasar kripto dan menjadi harapan bagi kebijakan yang lebih ramah terhadap kripto jika Trump terpilih kembali.

Ini terlihat dari harga Bitcoin yang sebelumnya berada di harga 58.300 dolar AS menjadi 63.015 dolar AS.

Selain insiden penembakan, data Indeks Harga Konsumen (Consumer Price Index/CPI) Amerika juga memberikan dampak terhadap pasar kripto.

Inflasi di AS pada bulan Juni, yang diukur dengan perubahan CPI, menurun menjadi 3 persen year-on-year (YoY) sesuai data di U.S. Bureau of Labor Statistics.

Angka itu mengejutkan pasar karena lebih rendah dari ekspektasi sebesar 3,1 persen.

Penurunan ini juga lebih rendah dari 3,3 persen yang tercatat pada bulan Mei, menunjukkan penurunan sebesar 0,1 persen dari bulan sebelumnya.

Oscar menjelaskan bahwa data CPI merupakan salah satu indikator ekonomi yang sangat diperhatikan oleh para pelaku pasar, termasuk investor kripto.

Perubahan tingkat inflasi yang diukur melalui CPI dapat mempengaruhi kebijakan moneter Federal Reserve, yang pada akhirnya berdampak pada pergerakan harga aset kripto.

"Koreksi yang terjadi di pasar kripto saat data CPI dirilis merupakan reaksi yang wajar mengingat ketidakpastian yang ada," jelas Oscar.

Oscar menyatakan bahwa pasar kripto memiliki potensi yang besar untuk terus tumbuh, terutama jika kebijakan yang lebih ramah terhadap kripto diterapkan di masa depan.

"Dengan dukungan tokoh-tokoh besar dan perkembangan kebijakan yang positif, kami optimis pasar kripto akan terus menunjukkan performa yang baik," kata Oscar.

Kategori :