Mereka harus menghadapi lawan-lawan tangguh seperti juara bertahan Italia, tuan rumah Jerman, dan favorit juara Prancis dalam perjalanan menuju final.
Di final, mereka menghadapi Inggris yang tampil dengan skuad penuh bintang.
Namun, Spanyol berhasil menang dengan skor 2-1, membuktikan bahwa mereka adalah tim terbaik di turnamen tersebut.
BACA JUGA:Navas akan Pensiun dari Timnas Spanyol
BACA JUGA:Uruguay Raih Peringkat Ketiga di Copa America 2024 Usai Kalahkan Kanada Lewat Adu Penalti !
"Saya yakin pemain-pemain saya percaya kepada saya... selama satu setengah tahun mereka tak pernah salah," kata De la Fuente kepada wartawan seperti dikutip AFP pada Senin.
“Satu-satunya hal yang saya khawatirkan adalah apakah para pemain percaya kepada saya dan yakin dengan apa yang kami katakan. Kini yang kami dapatkan adalah kebahagiaan tak terhingga, kebanggaan, dan menikmati momen ini – tak ada yang menghadiahkan kami apa pun secara gratis."
Kepercayaan para pemain kepada De la Fuente merupakan faktor kunci dalam kesuksesan Spanyol.
De la Fuente berhasil membangun hubungan yang kuat dengan para pemain, membuat mereka percaya pada visi dan strategi yang diusungnya.
Kepercayaan ini terbayar dengan hasil yang gemilang di lapangan.
De la Fuente juga menekankan pentingnya kebersamaan dan semangat juang dalam tim.
Ia merasa bangga dengan pencapaian timnya, yang dianggap sebagai yang terbaik dalam Piala Eropa.
"Pemain-pemain ini bisa terus berkembang dan berkembang karena mereka tidak bosan, terus bersaing, berusaha menang, membuat Anda bangga," kata De la Fuente.
"Saya turut berbahagia untuk negara saya, untuk Spanyol, atas kegembiraan yang kami buat dan saya harap rakyat merasakan kebanggaan yang sama."
Tim Spanyol saat ini menunjukkan karakteristik yang berbeda dibandingkan dengan tim yang menjuarai Piala Dunia 2010, Euro 2008, dan Euro 2012.
Jika tim Spanyol dahulu dikenal dengan gaya permainan tiki-taka yang fokus pada penguasaan bola, tim Spanyol sekarang lebih fleksibel dan memiliki kemampuan serangan balik yang cepat.