JAKARTA, KORANPALPOS.COM - Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri mengatakan bahwa anggaran bantuan sosial (bansos) harus dikurangi lantaran kenaikan biaya Uang Kuliah Tunggal (UKT) mahasiswa di Indonesia.
"Kalau saya, sorry, karena saya pernah presiden, kalau untuk sekolah kalau tidak ada duitnya, saya kurangi yang namanya bansos. Tidak boleh? Boleh," ujar Megawati di kawasan Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat.
Dia menjelaskan, langkah pemerintah saat ini bertujuan menyiapkan sumber daya manusia progresif. Di sisi lain, dia mengaku heran dengan masalah UKT yang mencuat.
"Ini urusan sekolah saja heboh. Apa urusan apa itu? Opo itu yo? Lah, iyo opo to yo, mbok ya udah bayarin ae, ngopo to yo. Apa enggak isa sih? Hah?" kata dia.
BACA JUGA:Puan Lirik Nadiem Makarim-Pramono Anung Maju Pilkada DKI Jakarta
BACA JUGA:Pertarungan Antara PDIP dan Kaesang di Jateng Sengit
Dirinya juga mempertanyakan bagaimana DPR RI menjalankan tugasnya.
Megawati menegaskan bahwa DPR RI seharusnya dapat memprioritaskan kepentingan masa depan anak bangsa.
"Karena ini keperluan anak didik, masa tidak bisa. Tidak punya uang sekolah, saya sampai bingung. Ya sudah saja, 'kan itu tinggal istilahnya, siapa dulu sih telor apa ayam, kaya gitu. Betul apa tidak?" ujar Megawati.
Dia kembali menyatakan bahwa seharusnya biaya untuk pendidikan anak bangsa tidak seharusnya berbayar.
Menurutnya, hal ini perlu untuk diimplementasikan dan bukan sekadar janji elite politik semata.
"Saya tuh sampai pusing bolak balik ngapain toh, UKT," ucapnya.
Sebagai informasi, biaya pendidikan perguruan tinggi di Indonesia telah meningkat secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir.
BACA JUGA:Resmi, Fery Antoni Gandeng dr Herly Maju di Pilkada OKU Timur