Depresi yang dialami Romli diduga menjadi penyebab utama tindakan nekat tersebut.
Meskipun tidak ada catatan medis yang detail mengenai kondisi mental Romli, keluarganya mengakui bahwa ia telah menunjukkan tanda-tanda kesedihan dan tekanan mental dalam beberapa waktu terakhir.
Setelah penanganan oleh pihak berwenang, keadaan di sekitar lokasi kejadian dilaporkan kembali aman dan kondusif.
BACA JUGA:Polisi Buru Keponakan Istri Otak Pelaku Pembunuhan Pegawai Koperasi : Ini Perannya !
Warga desa Senuro Timur yang semula cemas dan terkejut, kini mulai tenang setelah mengetahui bahwa kejadian ini merupakan murni tindakan bunuh diri dan tidak ada unsur kriminal di dalamnya.
Korban kemudian langsung dimakamkan oleh pihak keluarga pada hari yang sama. Upacara pemakaman berlangsung dengan penuh haru dan duka.
Warga sekitar turut hadir untuk memberikan penghormatan terakhir kepada Romli dan memberikan dukungan kepada keluarganya yang berduka.
Kasus ini membuka mata masyarakat akan pentingnya memperhatikan kesehatan mental.
Depresi dan tekanan psikologis sering kali tidak terlihat secara kasat mata, namun dampaknya sangat nyata.
Kasus Romli menjadi pengingat betapa pentingnya kesehatan mental dalam kehidupan sehari-hari.
Banyak orang yang mengalami depresi atau masalah mental lainnya sering kali merasa malu atau takut untuk mencari bantuan.
Padahal, dukungan dari keluarga, teman, dan masyarakat sangat penting untuk membantu mereka melalui masa-masa sulit.
Tragedi yang menimpa Romli menjadi peringatan bagi kita semua akan pentingnya memperhatikan kesehatan mental.
Dukungan dari keluarga, teman, dan masyarakat sangat penting dalam membantu individu yang mengalami depresi atau masalah mental lainnya.
Kejadian ini diharapkan dapat membuka mata kita semua untuk lebih peka dan peduli terhadap kondisi mental sesama, serta mendorong pemerintah dan masyarakat untuk bersama-sama menangani masalah kesehatan mental dengan lebih serius.