Gaikindo Dorong Pemberian Insentif Mobil Hybrid Meski Tak Sebesar BEV : Ini Usulan Besaran Insentif !

Kamis 04 Jul 2024 - 22:56 WIB
Reporter : Maryati
Editor : Robiansyah

Fasilitas PPN DTP diberikan untuk masa pajak Januari hingga Desember 2024.

Menurut Jongkie, memberikan insentif bagi mobil hybrid, meski tidak sebesar BEV, tetap memiliki banyak keuntungan.

Salah satu bentuk insentif yang disarankan adalah membebaskan mobil hybrid dari aturan ganjil genap.

BACA JUGA:Desain Futuristik dan Kekuatan Mesin Mitsubishi XForce : Apa yang Membuatnya Berbeda ?

BACA JUGA: SUV Kia Sorento Jadi Mobil Terlaris di Korea Selatan : Berikut Keunggulan dan Kelemahannya !

“Atau setidaknya (mobil hybrid) boleh bebas melintas area ganjil genap, itu kan juga sudah merupakan insentif, jadi industri mobil hybrid ini bisa berkembang,” kata Jongkie.

Meski masih menggunakan separuh tenaga bensin dan listrik, mobil hybrid lebih efektif untuk digunakan sebagai kendaraan harian masyarakat dengan kondisi saat ini.

Selain itu, mobil hybrid juga memberikan dampak positif pada pengurangan emisi karbon, mengingat penggunaan BBM mobil hybrid yang minim.

Mobil hybrid memiliki banyak keunggulan dibandingkan dengan mobil bermesin pembakaran internal (ICE).

Selain penggunaan bahan bakar yang jauh lebih hemat, mobil hybrid lebih efisien dan andal untuk digunakan masyarakat Indonesia saat ini, sebab tidak memerlukan infrastruktur pendukung seperti BEV.

“Mobil hybrid jelas sudah mengurangi pemakaian bahan bakar, menurunkan polusi, dan tidak memerlukan infrastruktur berupa charging station, bisa membantu percepatan yang Indonesia sudah tanda tangani, Paris Agreement, bisa membantu juga subsidi BBM yang 500 triliun itu, dengan pemakaian BBM-nya menurun dari penggunaan hybrid, kan ini menguntungkan untuk pemerintah,” jelas Jongkie.

Indonesia telah menunjukkan komitmen kuat dalam mengembangkan industri kendaraan listrik.

Pemerintah telah menerapkan berbagai insentif untuk mendorong adopsi kendaraan listrik, termasuk BEV.

Dengan adanya insentif ini, diharapkan industri kendaraan listrik di Indonesia dapat berkembang pesat dan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.

Namun, tantangan utama yang dihadapi dalam pengembangan industri kendaraan listrik adalah infrastruktur pengisian daya.

Saat ini, stasiun pengisian daya untuk kendaraan listrik masih terbatas, terutama di daerah-daerah terpencil.

Kategori :