Asal Usul dan Legenda Danau Cala Musi Banyuasin : Sentra Ikan Tapah di Sumatera Selatan !
![](https://palpos.bacakoran.co/upload/246fd48a16cac7a94aac666a9ef94304.jpg)
Desa Danau Cala Kecamatan Lais Kabupaten Musi Banyuasin memiliki kekayaan budaya dan sejarah serta dulunya dikenal sebagai sentra ikan tapah Sumatera Selatan -Foto : Dokumen Palpos-
PALEMBANG, KORANPALPOS.COM - Desa Danau Cala Kecamatan Lais Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), sebuah kawasan yang berada di tepi Sungai Musi, telah lama dikenal sebagai salah satu sentra utama bagi ikan tapah (Wallago) di Sumatera Selatan.
Dengan luas mencapai 18 ribu hektar, desa ini menjadi rumah bagi sekitar 4,6 ribu jiwa yang mayoritas adalah nelayan.
Salah satu spesies yang menonjol adalah ikan tapah (Wallago), yang panjangnya dapat mencapai 2,5 meter.
BACA JUGA:Ikan Tapah : Harta Karun Sungai Musi Sumatera Selatan yang Semakin Langka !
Ikan berkumis ini merupakan sumber pangan penting bagi masyarakat Sumatera Selatan, terutama di Desa Danau Cala, Kecamatan Lais, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba).
Namun, karena penangkapan yang berlebihan, populasi ikan tapah kini terancam punah.
Letaknya yang strategis dan keberadaan Danau Cala sebagai ekosistem utama menjadi faktor utama dalam pemeliharaan dan pemanfaatan sumber daya alam yang berlimpah di wilayah ini.
BACA JUGA:Daftar 10 Provinsi Penghasil Orang Pintar di Indonesia 2024 : Juaranya Bukan Sumatera Selatan !
Danau Cala, dengan luasnya mencapai 120 hektar, merupakan dataran banjir yang terbentuk oleh aliran Sungai Musi dan beberapa anak sungainya seperti tapal kuda atau bentuk huruf U.
Saat musim hujan, danau ini mengalami genangan dengan kedalaman berkisar antara 9 hingga 13 meter, yang memberikan kondisi yang ideal bagi berbagai jenis ikan air tawar.
Studi yang dilakukan oleh Jifi Abu Ammar, Mohammad Mukhlis Kamal, dan Sulistiono pada tahun 2013-2014 mengungkapkan keberadaan 35 jenis ikan di Danau Cala.