Untuk Bunda : Anak Sering Sakit Jangan Panik Dulu, Begini Kata Dokter Spesialis Anak !

--

KESEHATAN - Anak yang sering jatuh sakit mungkin memiliki alasan yang tidak terduga: alergi terhadap sesuatu yang belum terdeteksi.

Hal ini diungkapkan oleh Prof. DR Dr Anang Endaryanto, SpA (K), MARS, Guru Besar Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (Unair), dalam sebuah diskusi daring pada Selasa.

Orang tua sering kali bingung ketika anak-anak mereka sering sakit, dan sering kali mengaitkan masalah tersebut dengan kekebalan tubuh yang lemah.

BACA JUGA:Jarang yang Tahu : Begini Cara Memberitahu Anak Ketika Keluarga Menghadapi Masalah !

BACA JUGA:Mendengarkan Tanpa Menghakimi: Cara Sederhana Membantu Mengatasi Stres !

Namun, menurut Prof. Anang, penyebab sebenarnya bisa jadi adalah alergi terhadap sesuatu.

Anak-anak yang alergi terhadap makanan tertentu, debu, bulu hewan peliharaan, atau faktor lingkungan lainnya mungkin rentan terhadap infeksi dan peradangan, yang membuat mereka tampak sering sakit.

"Banyak orang tua meminta obat kepada dokter untuk meningkatkan kekebalan tubuh anaknya karena sering sakit, bahkan banyak juga yang meminta antibiotik, ini adalah hal yang keliru, ini bisa jadi anak alergi. Yang justru diperlukan adalah mengenali alergi anak dengan berdiskusi dengan dokter," jelas Prof. Anang.

BACA JUGA:Apakah Anda Mengalami Stres ? Begini Caranya Mendeteksi dan Membantu Orang yang Mengalami Stres !

BACA JUGA:Jangan Salah Wir ! Katarak Tidak Hanya Menyerang yang Tuir : Berikut Penyebab Katarak pada Usia Muda

Sebagai Ketua Minat Alergi Imunologi Anak Prodi Subspesialis Ilmu Kesehatan Anak FK-Unair, Prof. Anang menyebut beberapa ciri anak yang rentan sakit karena alergi, antara lain gatal-gatal, nyeri perut, diare, sariawan, batuk, pilek, hingga sesak napas.

Namun, Prof. Anang menekankan bahwa gejala-gejala tersebut juga bisa disebabkan oleh gangguan kekebalan jenis lain seperti infeksi.

Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk dapat membedakan antara gejala alergi dan infeksi serta berkonsultasi dengan profesional kesehatan untuk diagnosis yang tepat dan penanganan yang sesuai.

BACA JUGA:Awas ! Konsumsi Minuman Berpemanis Buatan Tingkatkan Risiko Gangguan Jantung

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan