BPBD OKU Timur Pasang Rambu Peringatan di Lokasi Longsor Desa Kurungan Nyawa
Tanah longsor terjadi di Desa Kurungan Nyawa, Kecamatan Buay Madang, Kabupaten OKU Timur sedalam mencapai enam meter, Senin--
KORANPALPOS.COM - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Sumatera Selatan, mengambil langkah cepat dengan memasang rambu peringatan dini di lokasi tanah longsor di Desa Kurungan Nyawa untuk memastikan keselamatan masyarakat di sekitar area tersebut.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD OKU Timur, Budi Widiyanto, mengatakan bahwa tanah longsor terjadi di Desa Kurungan Nyawa, Kecamatan Buay Madang, akibat curah hujan yang sangat tinggi pada Sabtu malam, 11 Januari 2025.
Longsoran tanah terjadi di dekat jembatan aliran pembuangan air, yang hanya berjarak sekitar lima meter dari permukiman penduduk.
"Longsor yang terjadi cukup parah, dengan kedalaman sekitar enam meter dan panjang delapan meter. Alhamdulillah, sejauh ini tidak ada korban jiwa atau rumah yang terdampak langsung," ujar Budi di Martapura, Senin 13 Januar 2025.
BACA JUGA:Jembatan Longsor di OKU Timur Jadi Prioritas Perbaikan 2025
BACA JUGA:Pemkot Palembang Buat Program Student Preneur
Meski tidak ada korban jiwa, BPBD menyampaikan kekhawatiran bahwa jika hujan deras terus berlanjut selama beberapa hari ke depan, longsor dapat meluas dan mengikis pekarangan rumah warga yang berada di sekitar lokasi kejadian.
Sebagai langkah awal, BPBD memasang rambu-rambu peringatan dini di lokasi untuk mengedukasi masyarakat agar sementara waktu tidak melakukan aktivitas di area longsor. Penutupan jalan di sekitar jembatan juga dilakukan untuk mengurangi risiko kecelakaan.
"Sambil menunggu upaya perbaikan dari pihak terkait, kami menutup jalan dekat jembatan yang berada di sisi lokasi longsor. Ini untuk memastikan keselamatan masyarakat," jelas Budi.
Pihak BPBD juga telah berkoordinasi dengan instansi terkait untuk segera melakukan tindakan lebih lanjut, seperti penanganan teknis guna mencegah longsor susulan.
BACA JUGA:Usai Operasi : Surati, Korban Jembatan Gantung Sungai Ulu Malus di Lubuklinggau Meninggal Dunia
BACA JUGA:Wakapolres Prabumulih : Budidaya Ikan Lele dan Nila Solusi Ketahanan Pangan Masyarakat
Selain itu, langkah antisipasi terus dilakukan, mengingat musim hujan masih berlangsung dan curah hujan diprediksi tetap tinggi di wilayah tersebut.
Budi mengingatkan masyarakat, khususnya yang tinggal di dataran tinggi dan dekat bantaran sungai, agar tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana alam seperti banjir dan tanah longsor.