Miftah Maulana Sebut Bakal Berhati-Hati Pilih Diksi saat Berdakwah
Pendakwah Miftah Maulana Habiburrahman yang akrab disapa Gus Miftah menggelar konferensi pers di Ponpes Ora Aji, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat (6/12/2024).-Foto: Antara-
KORANPALPOS.COM - Pendakwah yang akrab disapa Gus Miftah, Miftah Maulana Habiburrahman, mengungkapkan niatnya untuk lebih berhati-hati dalam memilih diksi atau kata-kata dalam menyampaikan dakwah, meskipun ia tetap akan mempertahankan karakter khas yang telah melekat pada dirinya.
Pernyataan ini ia sampaikan dalam konferensi pers di Pondok Pesantren Ora Aji, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada Jumat (6/12).
Gus Miftah mengakui bahwa setiap pendakwah memiliki karakter dan gaya penyampaian yang berbeda.
Namun, ia menyadari bahwa dalam berdakwah, pemilihan kata yang tepat sangat penting, apalagi dalam konteks saat ini, di mana dakwah sering kali disorot oleh kamera dan publik.
BACA JUGA:Hasil Rekapitulasi KPU Ogan Ilir : Matahati Raih 68,03 Persen Suara !
"Karakter itu tetap akan saya pertahankan, cuman dengan pemilihan kata dan diksi yang mungkin lebih berhati-hati," ujar Miftah.
Pernyataan tersebut muncul sebagai respons terhadap viralnya sebuah video yang menunjukkan Gus Miftah mengolok-olok seorang penjual es kala berdakwah dalam sebuah acara pengajian di Magelang, pada Senin (25/11).
Miftah mengungkapkan bahwa insiden tersebut terjadi karena kelalaiannya, di mana saat itu ia tidak sepenuhnya sadar bahwa banyak kamera yang menyorot dirinya.
"Mungkin saya kurang sadar bahwa saya hari ini lebih banyak dikenal orang. Semua kamera menyorot kepada saya," kata Miftah.
BACA JUGA:DPR Minta Pemerintah Dengarkan Aspirasi : Sebelum Terapkan PPN 12 Persen !
BACA JUGA:DPR Minta Evaluasi Pembantu Presiden Imbas Ucapan Gus Miftah
Setelah insiden tersebut, Gus Miftah berjanji untuk lebih berhati-hati dalam memilih diksi dan kalimat saat berdakwah. Ia menyadari bahwa penyampaian dakwah harus dilakukan dengan penuh kehati-hatian, mengingat pengaruhnya yang begitu besar terhadap publik.
"Belajar dari peristiwa itu, saya berjanji ke depan saat menyampaikan ceramah, akan menggunakan diksi atau pilihan kata yang lebih santun," ujar Miftah, yang dikenal dengan pendekatan dakwah yang menyenangkan dan sering kali penuh humor.