Harga Obat di Indonesia : Mengapa 6 Kali Lipat Lebih Mahal Daripada di India ?

Ilustrasi obat-obatan yang beredar di pasar Indonesia-Foto : Dokumen Palpos-

BACA JUGA:Catat Ya ! Gejala Hepatitis pada Anak tak Selalu Bermata Kuning

4. Concord 2,5 mg (obat hipertensi): Di Jakarta, harganya Rp10.711, sementara di India hanya 7,8 Rupee India atau sekitar Rp1.560.

Tjandra memastikan bahwa mutu dan kualitas obat yang dikonsumsinya dari India terjamin dengan baik.

Ia mengaku kadar kolesterol dan tekanan darahnya selalu terkontrol dengan baik berkat obat-obatan yang dikonsumsinya.

BACA JUGA:Kunyit untuk Pengobatan Alergi: Mitos atau Fakta?

BACA JUGA:Cengkeh: Obat Alami yang Efektif Mengatasi Sakit Gigi

Selain itu, kemasan obat di India selalu mencantumkan harga yang mudah dilihat konsumen, sehingga memudahkan pembelian di kota manapun dengan harga yang sama dan dikontrol ketat oleh pemerintah setempat.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, setelah rapat terbatas di Istana Kepresidenan Jakarta pada 2 Juli, menjelaskan bahwa salah satu penyebab mahalnya harga obat di Indonesia adalah inefisiensi dalam perdagangan.

Menurut Budi, masalah tata kelola dan inefisiensi dalam jual beli obat turut berkontribusi terhadap tingginya harga obat.

Budi menekankan bahwa pajak bukanlah penyebab utama mahalnya harga obat di Indonesia.

Pajak yang dikenakan hanya sekitar 20-30 persen, sehingga tidak mungkin menjelaskan perbedaan harga yang mencapai 300-500 persen dibandingkan dengan negara lain seperti India.

Untuk mengatasi masalah ini, Menkes Budi Gunadi Sadikin menyatakan perlunya tata kelola yang lebih transparan dalam pengadaan alat kesehatan dan obat-obatan.

Ia juga berencana berbicara dengan produsen alat kesehatan dalam negeri serta asosiasi farmasi untuk mencari solusi yang bisa menekan harga obat dan membuatnya lebih terjangkau bagi masyarakat Indonesia.

Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi harga obat di Indonesia:

1. Regulasi dan Kebijakan Pemerintah

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan